Bitfinex Ramal Bitcoin Tembus USD 150 Ribu Tahun Depan

Perkiraan ini berasal dari data historis dan model statistik terkait peristiwa halving Bitcoin sebelumnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Apr 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Analisis baru yang dilakukan oleh peneliti di pertukaran kripto Bitfinex memperkirakan harga Bitcoin (BTC) akan melonjak hingga 160% dalam 12-14 bulan mendatang, berpotensi mencapai antara USD 150.000 dan USD 169.000 per unit.

Perkiraan ini, yang berasal dari data historis dan model statistik terkait peristiwa halving Bitcoin sebelumnya, menunjukkan masa depan yang bullish bagi mata uang digital terkemuka di dunia ini.

Mengutip Bitcoin.com, Jumat (12/4/2024) Bitfinex dalam laporan Alpha mengatakan bahwa pandangan optimis pada Bitcoin dipengaruhi oleh dinamika pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti penurunan separuh harga tertinggi sepanjang masa dan peningkatan tekanan jual dari pemegang BTC jangka panjang dan jangka pendek.

"Harga Bitcoin telah menunjukkan volatilitas yang cukup besar, dengan fluktuasi harga yang signifikan sekitar USD 70,000. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tekanan jual dari pemegang jangka pendek (STH) dan jangka panjang (LTH)," jelas laporan itu.

Laporan tersebut juga menyoroti fase konsolidasi yang dialami BTC saat ini, dengan harga berfluktuasi antara USD 65,000 dan USD 71,000. Periode volatilitas ini diselingi oleh aktivitas pembelian yang signifikan dari pemegang jangka pendek, termasuk pembeli spot baru dan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF) AS, yang telah menyerap hampir 900,000 BTC yang dikeluarkan oleh pemegang jangka panjang sejak awal tahun.

Pergeseran ini menggarisbawahi dinamika kepemilikan Bitcoin yang terus berkembang dan semakin besarnya pengaruh investasi institusional terhadap harga pasarnya. Menambahkan lapisan kompleksitas pada lintasan bitcoin adalah indikator makroekonomi yang lebih luas.

Selain itu, laporan Alpha juga menyoroti tingginya pertumbuhan pasar kerja dan kenaikan upah di AS, yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve.

Kondisi ekonomi itu, ditambah dengan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell baru-baru ini mengenai inflasi dan kebijakan moneter, memberikan latar belakang yang harus dipertimbangkan oleh kinerja Bitcoin pasca-halving.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

Kondisi Global

Ilustrasi: Bitcoin

Di luar pasar AS, analisis Bitfinex menyoroti perkembangan global yang mempengaruhi mata uang kripto, seperti peraturan ketat yang akan diberlakukan di Korea Selatan untuk pertukaran mata uang kripto dan langkah Australia dalam meluncurkan ETF bitcoin pertamanya.

Pergerakan internasional ini, serta inovasi dalam layanan perbankan untuk penerbit stablecoin di Hong Kong, mencerminkan pasar yang semakin matang dan dipengaruhi oleh pelaku regulasi dan institusi.

"Keputusan untuk mendaftarkan ETF di Cboe Australia dipandang memberikan keyakinan yang lebih besar kepada regulator bahwa dana tersebut akan diperdagangkan di bursa yang merupakan bagian dari Cboe Global Markets, salah satu pasar internasional paling terkenal," tulis peneliti Bitfinex.

3 dari 3 halaman

Harga Kripto Hari Ini 12 April 2024: Bitcoin Kembali Terbakar

Ilustrasi Bitcoin (Ist)

Harga Bitcoin dan jajaran kripto teratas mengalami pelemahan pada Jumat, 12 April 2024. Sebagian besar kripto jajaran teratas terpantau berada di zona merah, di tengah Libur Idul Fitri atau Lebaran 2024.

Mengutip data dari Coinmarketcap, Jumat (12/4/2024) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,49% dalam 24 jam, saat ini berada di level Rp 1.123.695.538,43.

Kemudian Etherum (ETH) juga terpantau melemah 1,54% dalam 24 jam dan saat ini senilai Rp 56.226.871,95.

Kemudian kripto stablecoin Tether (USDT) kembali menurun 0,81% dalam 24 jam dan saat ini berada di angka Rp 16.006,13.

Pelemahan juga terjadi pada Binance coin (BNB), yang telah berada di zona merah sejak Selasa 9 April 2024. BNB melemah 0,73% dalam sehari dan saat ini di harga Rp 9.733.132,49.

Berikutnya, kripto Solana (SOL) juga bertahan di zona merah dalam 24 jam, melemah 0,28% dan dipatok Rp 2.763.899,04, juga XRP turun harga 3,76% dan kini dipatok Rp 9.719,23.

Sedangkan USD Coin (USDC) melemah tipis 0,83% dan dibanderol Rp 16.001,76.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) terpantau melemah 2,56% dalam 24 jam, saat ini bernilai Rp 3.119,46.

Urutan terakhir, adalah kripto TON yang bertahan di zona hijau dengan penguatan 5,49% menjadi Rp 113.234,95 dan ADA menurun 1,07% menjadi Rp. 9.393,63.

Coinmarketcap mencatat, Kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai Rp 41,816.28T, penurunan 0,60%

"Volume pasar kripto total selama 24 jam terakhir adalah Rp 1.267,72 triliun, yang membuat penurunan 17,40%. Volume total di DeFi saat ini Rp 125,44 triliun, 9,89% dari total volume pasar kripto 24 jam,” tulis Coinmarketcap.

Adapun volume semua koin stabil sekarang Rp 1.163,3 triliun, yang merupakan 91,76% dari total volume pasar kripto 24 jam.

Dominasi Bitcoin saat ini 52,88%, turun 0.06% sepanjang hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya