Kisah Sarjiya, Anak Sumirah Pedagang Gula Jawa Jadi Guru Besar UGM

Momen haru tercipta saat pengukuhan Guru Besar UGM Sarjiya terdengar bergetar dan matanya berkaca-kaca saat membacakan pidato pengukuhan. Beberapa kali ia harus berhenti sejenak membacakan teks pidato untuk menyeka air matanya yang mengalir deras.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Feb 2024, 09:00 WIB
Guru Besar UGM menggagas seminar tentang keamanan wilayah DIY dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tidak terbayang bagi Sarjiya pria kelahiran Kulon Progo 51 tahun silam  dari pasangan Pujidiyono pengrajin gamping dan Sumirah pedagang gula jawa dapat mencapai mimpinya. Kini ia telah menjadi Guru Besar UGM dengan gelar Prof. Ir. Sarjiya, MT., Ph.D., IPU.

“Bapak dan Ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengijinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” katanya di ruang Balai Senat UGM, Kamis 2 Januari 2024. 

Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM ini tidak kuasa menahan tangis saat membacakan pidato pengukuhan di depan ibunya dan 4 saudarinya. Sarjiya keempat dari lima bersaudara ini menceritakan saat itu kedua orang tuanya tetap membiayai pendidikannya meski keputusan itu harus mengorbankan pendidikan adik perempuannya.

“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan. Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” katanya dalam pidato Guru Besar UGM berjudul Integrasi Variable Renewable Energy dalam Perencanaan dan Operasi Sistem Tenaga Listrik Menuju Transisi Energi Berkelanjutan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Bersujud di Depan Ibunda

Setelah berpidato, Sarjiya langsung mendatangi sang ibunda sambil bersujud dan memeluk ibundanya dengan erat dan menyalami empat saudari perempuannya tanpa Ayah yang sudah berpulang.

Perjalanan Sarjiya dalam dunia pendidikan dimulai dari SDN Pengkol, Kulon Progo tahun 1987,  SMP Brosot tahun 1990, SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta  tahun 1993 dan ditahun yang sama melanjutkan kuliah di S1 Teknik Elektro UGM. Sarjiya melanjutkan S2  di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, lulus tahun 2021.

Pendidikan doktor diselesaikan di prodi Electrical Engineering, Chulalongkorn University, Thailand.

Dalam pidato pengukuhan Guru Besar UGM Sarjiya mengatakan perlu adanya pemanfaatan optimal potensi energi terbarukan maupun non terbarukan menuju transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia. 

Walaupun banyak tantangan dalam mewujudkannya  maka perlu adanya inovasi dalam perencanaan dan operasi sistem tenaga untuk memastikan layanan energi listrik yang handal, aman, berkualitas dapat diberikan kepada konsumen dengan biaya ekonomis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya