BPJS Ketenagakerjaan Rilis Perlindungan Asuransi bagi Nasabah Pinjol

BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan JULO Peduli, sebuah layanan yang memudahkan akses layanan asuransi bagi masyarakat Indonesia

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Des 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial alias BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan JULO Peduli, sebuah layanan yang memudahkan akses layanan asuransi bagi masyarakat Indonesia melalui penggunaan kredit digital atau pinjaman online (pinjol).

Melalui JULO Peduli, kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan fintech P2P lending PT JULO Teknologi Finansial, menyediakan perlindungan asuransi secara otomatis bagi pengguna kredit digital dalam bentuk perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dalam segmentasi kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU).

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan per November 2023, tercatat sebanyak 51.303 orang merupakan peserta aktif program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Deny Yusyulian berharap sinergisme yang terbangun selama ini dapat terus ditingkatkan. Khususnya dalam ragam kesempatan kerjasama terkait penambahan kanal pembayaran dan pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan yang terintegrasi dalam platform digital.

"Besar harapan kami bahwa keberlanjutan kerjasama bisnis antara BPJS Ketenagakerjaan dan JULO tidak hanya membawa dampak positif bagi kemajuan JULO, namun juga bagi coverage perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Deny, Selasa (19/12/2023).

Data OJK

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia berada di 2,75 persen pada 2023. Angka tersebut tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, semisal Singapura dan Malaysia.

"Minimnya literasi dan keterjangkauan produk asuransi menjadi faktor utama dalam menghambat penetrasi tersebut," imbuh Deny.

"Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan berharap kolaborasi dengan JULO dapat membantu publik untuk lebih memahami pentingnya asuransi, seiring dengan menyediakan layanan yang mudah dan terjangkau," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja

Petugas melayani warga pengguna BPJS di di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Head of Partnership JULO William Eka mengatakan, layanan JULO Peduli mencakup asuransi jiwa dalam bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), santunan uang tunai atau pelayanan kesehatan dari BPJS Ketenagakerjaan dalam kasus kecelakaan kerja.

Layanan juga mencakup Jaminan Kematian (JKM), dimana pembayaran manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan akan diberikan kepada ahli waris apabila pihak tertanggung meninggal dunia di luar kecelakaan kerja.

"Dengan cakupan meliputi pengguna JULO di seluruh Indonesia, asuransi gawai turut tersedia untuk seluruh pengguna dengan perlindungan mencapai Rp 1 juta dan dapat diklaim pada berbagai pusat layanan resmi di seluruh Indonesia," terang William.

 

3 dari 3 halaman

Dorong Penetrasi Asuransi

Warga pengguna BPJS menunggu antrian di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

CEO dan Co-Founder JULO, Adrianus Hitijahubessy meyakini, kolaborasi bersama BPJS Kesehatan mampu mendukung target OJK dalam mendorong penetrasi asuransi di Indonesia mencapai 3,2 persen pada 2027.

"Dengan adanya layanan JULO Peduli, diprediksi kami akan memiliki pengguna lebih dari 2,4 juta pada 2024 secara keseluruhan," ujar Adrianus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya