Aturan Baru Grammy Awards: Lagu Buatan AI Dilarang Masuk Nominasi untuk Penghargaaan Tahun Depan

Menurut Recording Academy, musik yang sepenuhnya dibuat oleh AI dinilai tidak memenuhi syarat untuk dijadikan nominasi pada Grammy Awards 2024 mendatang.

oleh Dinda Charmelita Trias Maharani diperbarui 24 Jun 2023, 12:00 WIB
Piala untuk Grammy Awards. (Sumber: grammy.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang penghargaan musik bergengsi, Grammy Awards, mengeluarkan aturan baru yang melarang musik buatan kecerdasan buatan atau AI untuk masuk nominasi. 

Musik yang sepenuhnya dibuat oleh AI ini dinilai tidak memenuhi syarat untuk dijadikan nominasi pada Grammy Awards 2024 mendatang.

Mengutip laporan Tech Spot, Sabtu (24/6/2023), Recording Academy sebagai pihak penyelenggara Grammy Awards, sekaligus organisasi para profesional dari industri musik, telah memperbarui pedoman yang mengatur seluruh proses penghargaan.

Aturan ini dimuat dalam bab baru yang berfokus pada penggunaan teknologi “Generative Artificial Intelligence”. Sebagai syarat kontes Grammy Awards ke-66, aturan ini menyatakan hanya kreator manusia yang eligible diajukan, dipertimbangkan, dinominasikan, atau memenangkan penghargaan.

Karya apa pun yang tidak mengandung kepenulisan manusia sama sekali tidak memenuhi syarat untuk kategori apapun dalam penghargaan Grammy.

Sejatinya, Grammy dirancang untuk merayakan hasil karya dari kreativitas seniman dan musisi, demikian menurut Recording Academy. Namun, pihaknya tidak mengeluarkan larangan total atas lagu buatan AI.

Produksi musik yang mengandung elemen buatan AI dapat ikut serta dalam ajang ini, tetapi hanya jika manusia memiliki andil yang lebih besar dan bermakna dalam proses dan karya musik, bukan sekadar pelengkap. 

CEO Recording Academy, Harvey Mason Jr menyatakan, aturan tersebut juga berlaku pada kategori penghargaan penampilan. “Hanya penampil manusia yang bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan Grammy," tutur Harvey. 

2 dari 4 halaman

Produser, Penulis, dan Artis Harus Berkontribusi Setidaknya 20 Persen

Grammy Awards adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh National Academy of Recording Arts and Sciences di Amerika Serikat.

Di samping itu, perubahan signifikan lainnya juga mencakup persyaratan baru untuk mendapatkan nominasi, yaitu persentase album yang harus dikontribusikan oleh penulis. 

Jika produser, penulis lagu, engineers, atau artis lain tidak berkontribusi setidak 20 persen dari sebuah album, mereka tidak bisa mendapatkan nominasi. 

Meskipun AI tetap diizinkan, Harvey menegaskan hanya kreator manusia yang bekerja dengan kreativitas yang berhak mendapatkan pernghargaan Grammy Awards.

Seperti diketahui, perkembangan AI memang telah banyak membantu berbagai perusahaan. Hal ini karena secara teoritis AI dapat menggantikan pekerja sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang kompensasi.

Namun, penikmat seni rupanya tidak terlalu terkesan dengan hasil dari teknologi ini karena dianggap menurunkan kualitas, serta makna kreatif secara umum.

3 dari 4 halaman

The Beatles Gunakan AI untuk Lagu Baru yang akan Dirilis

Lagu baru Paul McCartney disebut menyindir pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (AP Photo)

Sementara itu, band legendaris The Beatles diketahui telah menggunakan teknologi AI pada demo lagu bandnya yang belum pernah dirilis sejak tahun 70-an. Pengumuman ini diungkapkan Paul McCartney kepada program Today di BBC Radio 4.

Kendati demikian, McCartney menjelaskan, tidak ada yang dibuat secara artifisial atau sintetis dalam proses perekamannya. AI hanya digunakan untuk mengambil suara John Lennon dari rekaman kaset demo tersebut.

"Kami dapat mengambil suara John dan membuatnya murni melalui AI ini. Kemudian kami dapat mencampur rekamannya, seperti yang biasa Anda lakukan (dalam pembuatan lagu)," jelas McCartney, dikutip dari The Guardian, Jumat (23/6/2023).

4 dari 4 halaman

Jadwal Peluncuran Lagu Baru The Beatles Belum Dapat Dipastikan

Sampul album The Beatles, Abbey Road yang ikonik. (dok.Instagram @bevey57)

“Semuanya nyata dan kami semua memainkannya. Kami hanya membersihkan beberapa rekaman yang ada, seperti proses yang telah berlangsung selama bertahun-tahun," lanjut McCartney.

Adapun penjelasan ini diberikannya untuk menanggapi kekhawatiran banyak orang tentang bagaimana AI akan berpengaruh pada mata pencaharian para seniman di masa depan. 

McCartney belum mengungkapkan judul atau lirik dari lagu yang akan dirilis akhir tahun ini. Namun, secara luas diyakini bahwa lagu itu merupakan hasil komposisi Lennon tahun 1978 yang berjudul Now and Then. 

Lagu ini termasuk dalam sebuah kaset berlabel "For Paul" yang direkam Lennon tak lama sebelum kematiannya pada tahun 1980.

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya