Sukses

Pelaku Industri di AS Survei Kandidat Parlemen Terkait Kripto

Survei dari Stand With Crypto Alliance, sebuah kelompok advokasi yang bertujuan untuk mengorganisir pemilih yang memiliki kripto dan mempengaruhi opini publik.

Liputan6.com, Jakarta - Industri mata uang kripto, yang merupakan kekuatan keuangan baru dalam siklus pemilu Amerika Serikat (AS) 2024, sedang mensurvei kandidat Kongres mengenai pandangan mereka seputar aset digital.

Survei dari Stand With Crypto Alliance, sebuah kelompok advokasi yang bertujuan untuk mengorganisir pemilih yang memiliki kripto dan mempengaruhi opini publik, adalah cara bagi industri seperti kripto untuk terlibat dalam aktivitas politik.

Pada akhirnya, kandidat yang menjawab survei dengan cara yang dianggap positif oleh industri mungkin akan mendapat dukungan dari kelompok yang ingin meningkatkan kandidat yang ramah terhadap kripto.

"Peraturan kripto di tingkat federal masih sangat diperdebatkan dan tidak jelas, jadi melihat kandidat mana yang dapat memperoleh dukungan dari industri dapat menentukan apa yang akan terjadi di Kongres,” kata Olivia Buckley dari OpenSecrets, sebuah kelompok penelitian yang melacak uang dalam politik AS, dikutip dari Yahoo Finance,ditulis Senin (12/5/2024).

Lebih dari selusin kandidat telah mengisi survei, termasuk mereka yang berasal dari California, Alabama, Texas, Indiana dan Maryland, menurut Stand With Crypto, meskipun kelompok tersebut menolak menyebutkan namanya.

Mereka berencana untuk menyebarkan survei tersebut kepada kandidat dari 468 kursi di Kongres untuk pemilihan pada November mendatang.

Survei tersebut, menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah seorang kandidat percaya mata uang kripto seperti Bitcoin akan memainkan peran utama dalam inovasi teknologi, dan apakah seorang kandidat percaya penting bagi AS untuk memodernisasi lingkungan peraturan untuk kripto.

Hal ini juga menanyakan apakah seorang kandidat akan memberikan suaranya untuk mendukung undang-undang tertentu, seperti rancangan undang-undang yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat tahun lalu yang akan menetapkan kerangka peraturan untuk aset digital.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nasib Industri Kripto di Tangan Donald Trump pada Pemilu AS?

Sebelumnya, Kepala Riset Valas dan Riset Aset Digital Standard Chartered Bank, Geoff Kendrick, percaya kemenangan mantan Presiden AS Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada November akan menjadi positif bagi bitcoin.

Mengomentari implikasi pemilu AS pada November terhadap sektor kripto, analis tersebut berkomentar, pemerintahan Donald Trump yang kedua akan memberikan dampak positif secara umum melalui lingkungan peraturan yang lebih mendukung.

"Trump awalnya menentang kripto dan bitcoin selama masa kepresidenannya. Namun, dia telah meluncurkan beberapa Non Fungible Token (NFT) sejak meninggalkan jabatannya,” kata Kendrick, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (11/5/2024).

Bulan lalu, dia menggambarkan bitcoin sebagai bentuk mata uang tambahan, dan mencatat kripto telah memiliki kehidupannya sendiri. Selain itu, dia mengakui popularitas bitcoin.

Lebih lanjut, Kendrick menyoroti kekhawatiran mengenai keberlanjutan utang dan defisit pemerintah AS. Hal ini berpotensi menyebabkan kurva imbal hasil (yield curve) yang lebih curam pada Treasury AS, seiring dengan meningkatnya titik impas (break-even) dan premi berjangka yang lebih tinggi. 

“Kami pikir skenario seperti itu akan mendukung aset digital secara luas karena investor mencari aset alternatif,” jelasnya.

Awal bulan ini, Standard Chartered Bank memperingatkan harga bitcoin mungkin turun menjadi USD 50.000 dengan alasan faktor spesifik kripto dan pengaruh makroekonomi yang lebih luas. 

Kendrick telah merevisi perkiraannya menyusul pengumuman suku bunga Federal Reserve yang kurang hawkish dari perkiraan pada Rabu lalu, bersamaan dengan laporan pekerjaan AS yang kuat pada Jumat.

3 dari 4 halaman

Kripto Bertema Donald Trump Tiba-Tiba Melonjak, Ada Apa?

Sebelumnya, menyusul dukungan kripto baru-baru ini oleh mantan Presiden AS Donald Trump, dan kritiknya terhadap Presiden saat ini Joe Biden, nilai dua koin meme yang terkait dengan tokoh politik ini TRUMP dan BODEN telah meningkat secara signifikan selama beberapa hari terakhir.

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (10/5/2024), harga TRUMP Coin sempat melonjak 35%, sedangkan BODEN Coin naik 16% setelah advokasi kripto oleh Donald Trump. Pada acara gala, Rabu, 8 Mei 2024 dengan para penggemar non-fungible token (NFT), Donald Trump menyuarakan pendapat yang kuat tentang cryptocurrency. 

Dia memberi tahu para peserta Joe Biden kurang memahami kripto, dan menambahkan bahwa mereka yang mendukung kripto harus memberikan suara mereka untuk Trump. Sejak itu, koin meme yang dikaitkan dengan para politisi ini nilainya melonjak secara signifikan terhadap dolar AS.

Token kripto yang dikenal sebagai maga (TRUMP) naik 35.6% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di kisaran USD 5,75 per koin. Khususnya, Trump menerima donasi 579.290 token TRUMP ke dompet kripto miliknya, yang sekarang bernilai USD 3,33 juta. Hingga saat ini, Trump telah mempertahankan semua token TRUMP miliknya.

Setelah rilis maga (TRUMP), token geo (BODEN) diperkenalkan Maret lalu dan telah terapresiasi sebesar 16,6% selama sehari terakhir. Saat ditanyai tentang koin BODEN di NFT Gala, Trump menyatakan ketidaksetujuannya. 

4 dari 4 halaman

Ripple Serukan Regulasi Kripto yang Rasional di Amerika Serikat

Sebelumnya, Kepala Hukum perusahaan kripto Ripple, Stuart Alderoty membahas peraturan mata uang kripto Amerika Serikat (AS) di media sosial dan dalam sebuah wawancara dengan CNBC minggu ini. Alderoty menyerukan regulasi kripto yang rasional di Amerika Serikat (AS).

Alderoty juga mendesak AS untuk berhenti mementingkan politik atas kebijakan yang baik di AS, dan melihat bagaimana Singapura, Inggris, UE, dan Dubai telah menetapkan kerangka kerja dan izin yang jelas. Tidak heran jika inovasi kripto berkembang pesat di wilayah ini.

Alderoty menjelaskan di CNBC negara dan wilayah di luar AS memiliki peraturan kripto yang rasional, dengan menunjuk Singapura, Inggris, UE, Dubai, Brasil, Australia, dan Jepang sebagai contoh. 

Ia menekankan negara-negara ini mempunyai kerangka peraturan rasional yang tidak berupaya untuk mendorong inovasi ini tetapi justru ingin mengundang pelaku industri untuk berinovasi di bawah peraturan negara-negara tersebut.

“Kita telah tersesat di AS karena politik dan kekuasaan kita lebih tinggi daripada kebijakan yang sehat,” kata Alderoty, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (18/10/2023). 

Alderoty kemudian menyoroti pertarungan hukum antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengenai XRP, di mana Ripple telah meraih kemenangan parsial melawan regulator sekuritas. 

Awal bulan ini, Hakim Distrik Analisa Torres menolak tawaran SEC untuk mengajukan banding atas keputusannya terkait XRP. SEC, di bawah pimpinan Gary Gensler, telah banyak dikritik karena mengambil pendekatan litigasi dalam mengatur industri kripto. 

Gensler telah berulang kali menyatakan kripto penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran. Beberapa anggota parlemen AS telah menyuarakan keprihatinan mengenai bagaimana SEC mengawasi sektor kripto, termasuk Anggota Kongres Warren Davidson yang baru-baru ini memperkenalkan rancangan undang-undang untuk menghapus peran ketua SEC.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.