Mengurangi Kerusakan Akibat Gempa Bumi, Tiru 5 Teknik Bangunan Tahan Gempa

Berikut adalah beberapa teknik bangunan tahan gempa.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Feb 2023, 08:00 WIB
Deratan gedung bertingkat dikawasan Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta pembangunan gedung bertingkat termasuk sekolah baru di Ibu Kota agar memperhatikan unsur ketahanan gempa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kerusakan pada bangunan akibat gempa bumi dapat diminimalisasi dengan menggunakan teknik bangunan tahan gempa dan membangun bangunan di daerah yang aman dari gempa bumi. Selain itu, pemeliharaan rutin pada bangunan dan melakukan perbaikan pada kerusakan yang terjadi setelah terjadinya gempa bumi juga penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan bangunan dan penghuninya.

Bangunan tahan gempa adalah bangunan yang didesain dan dibangun dengan teknik dan material yang dapat bertahan dalam kondisi gempa bumi. Berikut adalah beberapa teknik bangunan tahan gempa:

1. Sistem struktur rangka pemikul momen (SRPM)

Sistem struktur rangka pemikul momen menggunakan rangka baja atau beton bertulang yang dirancang untuk menahan beban horizontal dari gempa bumi. Dalam sistem ini, rangka baja atau beton bertulang akan disusun dalam bentuk rangka dan dihubungkan dengan sambungan kuat agar dapat menahan beban gempa.

2. Sistem struktur geser

 Sistem struktur geser menggunakan dinding beton atau baja yang dirancang untuk menahan beban lateral akibat gempa bumi. Dalam sistem ini, dinding beton atau baja akan ditempatkan secara vertikal di sepanjang bangunan dan dihubungkan dengan rangka baja atau beton bertulang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Struktur Gabungan

3. Sistem struktur gabungan SRPM dan geser

Sistem struktur gabungan SRPM dan geser mengkombinasikan kedua sistem struktur di atas agar dapat meningkatkan kekuatan bangunan dan menahan beban lateral akibat gempa bumi.

4. Struktur dinding kaca

Struktur dinding kaca dapat dibuat tahan gempa dengan menggunakan kaca lapis atau menggunakan bahan penopang tambahan seperti logam atau kayu untuk memperkuat struktur dinding.

5. Sistem pelat lantai tahan gempa

Sistem pelat lantai tahan gempa menggunakan pelat beton bertulang yang dirancang untuk menahan beban lateral dari gempa bumi.

6. Penggunaan material tahan gempa

Material tahan gempa seperti baja, beton bertulang, atau kayu yang berkualitas tinggi digunakan untuk memperkuat struktur bangunan.

Selain teknik bangunan tahan gempa, penting juga untuk mempertimbangkan faktor topografi, lokasi, dan kualitas tanah saat merancang dan membangun bangunan. Pemilihan lokasi yang tepat, memperhatikan kondisi tanah, serta penggunaan material dan teknik konstruksi yang tepat akan meningkatkan kemampuan bangunan untuk bertahan saat terjadi gempa bumi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya