Chandra Asri Petrochemical Operasikan Bus Listrik Buat Antar Jemput Karyawan

Keunggulan bus listrik yang dimiliki oleh PT Chandra Asri Petrochemical mampu menempuh 250 km jika baterainya terisi penuh dan bisa melaju di kecepatan 70km per jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2023, 21:24 WIB
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko dalam peresmian penggunaan bus listrik untuk antar jemput karyawan PT Chandra Asri Petrochemical, Selasa (14/02/2023).

Liputan6.com, Cilegon - Dua unit bus listrik dioperasikan PT Chandra Asri Petrochemical untuk antar jemput karyawan di sekitar Kota Cilegon, Banten. Dua bus dengan corak batik Lereng Lesung wana biru, khas Kota Baja.

Batik motif Lereng Lesung itu dinasbihkan milik Kota Cilegon sejak 2006 lalu dan telah dijadikan seragam batik bagi pelajar di Kota Baja.

Batik Lereng Lesung bergambar rumput laut, menyiratkan bahwa Kota Cilegon berbatasan dengan laut. Kemudian Lesung, merupakan kesenian tradisional yang akrab di masyarakat. Ada juga simbol tali jangkar kapal yang menggambarkan kota pelabuhan.

Ada juga gambar kubah masjid yang menegaskan religiusitas masyarakatnya. Terdapat gambar bunga mawar dan melati yang menyiratkan warganya cinta damai dan rukun. Terkahir, ada roda gerigi, yang menampilkan Kota Cilegon sebagai Kota Industri.

"Membantu pemerintah mengurangi emisi, serta mempercepat kendaraan ke listrik. Mari kita bersama-sama menjaga dan merawat bus ini, serta menyebarkan nilai-nilai keberlanjutan. Selamat menikmati perjalanan bebas karbon ini," ujar Erwin Ciputra, Presdir PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Selasa (14/02/2023).

Keunggulan

Keunggulan bus listrik yang dimiliki oleh PT Chandra Asri Petrochemical mampu menempuh 250 km jika baterainya terisi penuh dan bisa melaju di kecepatan 70km per jam. Kemudian pengisian ulang daya nya dari nol hingga penuh, membutuhkan 3 jam saja.

Kemudian, bisa menghemat solar hingga 20.800 liter per tahunnya atau setara mereduksi emisi hingga 28,52 metrik ton karbon dioksida per tahunnya. Berdasar hitung-hitungan PT CAP, setiap 1 km yang ditempuh bus listrik, hanya membutuhkan daya 0,85kwh atau hanya 1 liter untuk 2km, sehingga mampu menekan biaya operasional sebesar Rp 292 juta lebih per tahun. Bahkan bus listrik mampu bertahan digunakan hingga berusia 15 tahun.

 

2 dari 3 halaman

Karya Anak Bangsa

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko dalam peresmian penggunaan bus listrik untuk antar jemput karyawan PT Chandra Asri Petrochemical, Selasa (14/02/2023).

"Saya apresiasi Chandra Asri yang kuat terlibat dalam program pemerintah, Pertama soal efisiensi, Kedua soal lingkungan, Ketiga, CAP berinisiatif memecahkan ayam dan telur, untuk itu CAP menjadi sponsor di dalam pengadaan chargir station," ujar Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, Selasa (14/02/2023).

Lebih kerennya lagi, dua unit bus antar jemput karyawan milik PT CAP berkapasitas 51 tempat duduk itu diproduksi putra putri terbaik bangsa Indonesia, dari perusahaan Mobil Anak Bangsa (MAB) yang bengkelnya berada di Demak, Jawa Tengah (Jateng).

Moeldoko yang juga menjabat Kepala Staf Presiden (KSP) mengapresiasi PT Chandra Asri Petrochemical yang membantu pemerintah menjalankan Perpres nomor 55 tahun 2019, tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

 

3 dari 3 halaman

Zero Emisi

Hadirnya kendaraan listrik di Indonesia, bisa mengurangi beban pemerintah yang selalu mengimport dan mensubsidi BBM untuk kendaraan masyarakat. Kemudian, salah satu poin pertemuan G20 yakni mengurangi emisi karbon di dunia yang bisa mengurangi pemanasan global.

"Anggaran untuk impor BBM ini sangat besar, dengan adanya mobil listrik membuat keseimbangan APBN kita jadi lebih baik kedepan. Kita sedang sama-sama berjuang zero emisi, indonesia menuju ke sana. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga progres menuju kesana bisa tercapai dengan baik. Chandra Asri menjadi pioner di industri sekitar sini," jelasnya.

Reporter: Yandhi Deslatama

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya