Riset Ungkap ChatGPT OpenAI Punya 100 Juta Pengguna di Januari 2023

Di Januari 2023, riset menemukan ChatGPT OpenAI sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Feb 2023, 19:04 WIB
Ilustrasi menggunakan ChatGPT OpenAI di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi mengungkap pesatnya pertumbuhan dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) garapan OpenAI, ChatGPT.

Riset yang dilakukan oleh firma analitik UBS tersebut bahkan menyebutkan, pertumbuhan ChatGPT berhasil melampaui kecepatan TikTok, aplikasi, atau layanan populer lainnya.

Mereka melaporkan, chatbot AI yang sebenarnya masih tahap pengembangan ini sudah menjangkau lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, pada bulan Januari 2023 saja.

Tentu ini sangatlah cepat, mengingat ChatGPT baru dirilis untuk umum pada 30 November 2022 yang lalu.

Dilansir Engadget, Sabtu (4/2/2023), dalam bulan pertama alat itu rilis saja, sudah ada sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan. Sementara di Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya.

UBS menjabarkan, sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan sembilan bulan setelah mereka rilis secara global, untuk mendapatkan 100 juta pengguna bulanan meski popularitasnya sangat besar, terutama di generasi muda.

Analis UBS Lloyd Walmsley juga menyebut, Instagram membutuhkan waktu sekitar dua setengah tahun untuk mencapai titik tersebut.

Namun para peneliti mengingatkan, perlu dilihat lebih lanjut apakah chatbot tersebut dapat mempertahankan tingkat minat pengguna ini, dalam beberapa bulan mendatang.

"Pertanyaan selanjutnya jelas adalah apa daya tahannya. Mungkin ada elemen orang yang hanya datang untuk melihat," kata Walmsley.

Popularitas ChatGPT memang tengah jadi perbincangan di dunia teknologi. Google disebut-sebut menyalakan "kode merah" untuk merespon tren ini, dan mempercepat pengembangan AI perusahaan.

Raksasa teknologi ini juga tengah mengerjakan beberapa calon pesaing ChatGPT, termasuk chatbot untuk pencarian, dan punya rencana untuk memamerkan 20 produk AI tahun ini.

2 dari 4 halaman

Pencipta Gmail Klaim ChatGPT Akan Membunuh Google

ChatGPT. Dok: OpenAI

Menurut kreator Gmail, Paul Buccheit, Google punya alasan kuat untuk khawatir. Dia mengklaim, ChatGPT dapat dengan mudah menghancurkan Google paling lama dalam satu atau dua tahun.

Mengutip laman Gizchina, Kamis (2/2/2023), Buccheit meyakini bahwa robot pintar akan membunuh produk Google yang paling populer yaitu Google Search.

ChatGPT sendiri hadir dengan cara yang lebih efisien dan menghadirkan solusi yang jauh lebih baik kepada pengguna ketimbang Google. Chatbot akan menjawab pertanyaan pengguna dengan bahasa yang natural.

Formula ini memudahkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan. Menggunakan AI layaknya mengobrol (chat) dengan manusia, kamu akan mendapatkan info dalam bentuk yang konsisten dan cerdas.

Menurut Bucheit, teknologi di balik ChatGPT tumbuh dengan sangat cepat. Akibatnya, tidak mengherankan jika alat tersebut mengalahkan Google dan raksasa lainnya di area tersebut.

Dia memuji kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks mirip manusia. Ini akan memungkinkan model AI untuk memahami dan menanggapi pertanyaan pengguna secara intuitif.

Hasilnya pun akurat dan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik, sehingga jauh melampaui apa yang saat ini ditawarkan Google kepada penggunanya di sistem pencarian Google Search.

3 dari 4 halaman

Mengantungi Banyak Investasi

Kreator ChatGPT OpenAI Bikin Alat untuk Deteksi Teks Buatan AI atau Manusia. (Doc: OpenAI)

ChatGPT sendiri mengantongi banyak investasi, sehingga akan segera mendapat manfaat dari kekuatan pemrosesan dan kapasitas penyimpanan data yang lebih baik, sehingga meningkatkan kemampuan AI.

ChatGPT juga diprediksi akan segera dapat melakukan tugas yang lebih kompleks dan menganalisis data dalam jumlah besar hanya dalam hitungan detik.

Harapan Buccheit masih terlalu optimistis, meski platform tersebut masih memiliki banyak keterbatasan. ChatGPT masih kurang memahami konteks dan terkadang menghasilkan respons yang tidak masuk akal.

Oleh karena itu, klaim Buccheit tentang ChatGPT yang bisa membunuh Google dalam satu hingga dua tahun, bisa dibilang sedikit dibesar-besarkan.

 

4 dari 4 halaman

OpenAI Perkenalkan ChatGPT Berbayar

Bikin ucapan Hari Valentine lebih menarik dengan OpenAI ChatGPT. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sementara, OpenAI akhirnya memperkenalkan layanan berbayar untuk ChatGPT. Dalam pengumumannya, layanan bernama ChatGPT Plus ini akan dirilis terlebih dulu untuk konsumen di Amerika Serikat, dengan harga USD 20 (sekitar Rp 300 ribu) per bulan.

Dikutip dari pengumuman di blog-nya, Jumat (3/2/2023), ada beberapa kelebihan yang ditawarkan untuk pengguna ChatGPT Plus.

Pelanggan ChatGPT Plus akan mendapatkan akses secara publik ke ChatGPT di saat jam-jam sibuk. Pelanggan juga akan menerima waktu respon lebih cepat, serta akses prioritas ke fitur dan peningkatan baru.

OpenAI akan memulai proses undangan ke orang-orang dari waitlist yang sudah mereka rilis, selama beberapa pekan ke depan. Perusahaan juga berencana memperluas akses dan dukungan ke layanan ini untuk lebih banyak negara dan wilayah di kemudian hari.

Meski begitu, OpenAI mengatakan mereka masih akan terus menawarkan akses gratis ke chatbot AI ChatGPT.

"Kami mencintai pengguna gratis kami dan akan terus menawarkan akses gratis ke ChatGPT. Dengan menawarkan harga langganan ini, kami dapat membantu mendukung ketersediaan akses gratis kepada sebanyak mungkin orang."

(Dio/Ysl)

Infografis Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya