Masuk Sarang Harimau di Hutan Siak, Penebang Kayu Ilegal Tewas Diseret 'Datuk Belang'

Seorang pria terduga pembalak liar atau illegal logging, Acai, tewas setelah diterkam harimau sumatra di kawasan hutan.

oleh M Syukur diperbarui 21 Des 2022, 11:00 WIB
Harimau sumatra yang pernah tertangkap oleh BBKSDA Riau karena interaksi negatif dengan manusia. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang pria terduga pembalak liar atau illegal logging, Acai, meninggal dunia setelah diterkam harimau sumatra. Korban berumur 50 tahun itu diserang harimau saat beristirahat di luar pondok di tengah hutan. 

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S Hasibuan melalui Kabid Teknis Mahfud menjelaskan, harimau terkam manusia itu berlangsung di hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kabupaten Siak.

"Kejadiannya pada 19 Desember 2022 sekitar pukul 05.00 WIB," kata Mahfud, Selasa petang, 20 Desember 2022.

Mahfud menerangkan, korban bersama dua pria lainnya, Cen Cen dan Apen, mencari kayu mahang di hutan produksi konversi. Korban dan temannya menebang kayu berjarak 1,5 kilometer dari muara sungai. 

"Mereka melakukan penebangan di hutan, illegal logging," tegas Mahfud. 

Dini hari 19 Desember 2022 itu, teman korban Cen Cen mendengar suara erangan dari luar pondok tempat korban tidur. Hal serupa juga didengar oleh Apen yang merupakan kepala rombongan. 

"Korban saat itu diserang dan diseret harimau," kata Mahfud. 

Kedua rekan korban itu langsung mencari sumber suara. Beberapa saat mencari, tubuh korban ditemukan kedua rekannya dengan luka di bagian tengkuk, leher, dan wajah. 

"Korban sudah meninggal dunia," ucap Mahfud.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2 dari 2 halaman

Bela Sungkawa

Mahfud menyebut korban sudah dievakuasi oleh pihak terkait pada Senin petang dan sudah diserahkan ke pihak keluarga. Evakuasi memakan waktu cukup lama karena lokasi terbilang jauh dari pemukiman masyarakat. 

"Korban dievakuasi memakai pompong," ujar Mahfud. 

Atas kejadian ini, BBKSDA Riau mengucapkan bela sungkawa. Di sisi lain, petugas mengimbau agar masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas ilegal di kawasan hutan. 

"Karena lokasi itu merupakan salah satu kantong atau habitat harimau sumatra," tegas Mahfud.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya