Kisah Pasangan Fruitarianisme, Klaim Tak Bau Badan Meski Jarang Mandi

Hidup hanyalah semangkuk ceri untuk pasangan fruitarianisme ini. Mereka mengklaim tak mengalami bau mulut dan bau badan meski jarang mandi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 12 Des 2022, 05:00 WIB
Ayelet Alfasia dan Dima Gaysinski hanya makan buah dan sayuran seumur hidupnya. (Dok: @the.fruity.coup)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Ayelet Alfasia dan Dima Gaysinski hanya makan buah dan sayuran seumur hidupnya, dengan sesekali kacang-kacangan dan biji-bijian. Gaya hidup yang cukup unik itu membawa perubahan, mereka mengklaim penglihatan membaik, gigi tidak lagi berlubang dan tidak memiliki bau badan meskipun jarang mandi.

"Fruitarianisme memberikan kesehatan sejati, dalam persepsi yang luas," kata Gaysinski yang mencatat bahwa dia kehilangan 33 pon tanpa usaha apa pun hanya dengan makan buah.

Mengutip dari New York Post, Sabtu, 10 Desember 2022, nyatanya para naturalis asal Israel ini bersumpah untuk tidak menggunakan apapun yang tidak alami, termasuk sabun. Ia merangkul gaya hidup nudis saat mereka bisa, yaitu hanya makan buah, daun, dan kacang-kacangan yang mereka petik sendiri.

Kesederhanaan adalah kunci gaya hidup pasangan ini. Mereka juga minum dari aliran dan air mancur yang dianggap lebih bersih dan sehat daripada air ledeng atau air mineral.

Alfasia (23), mengatakan gaya hidup bagi kesehatan mereka terbukti lebih bermanfaat daripada makan semata-mata untuk kesenangan. “Beberapa orang mungkin berpikir itu membatasi, membosankan, mungkin tidak cukup beragam, tetapi ketika kami masuk ke dalamnya, kami menyadari itu selalu enak, menarik, dan penuh warna,” katanya.

Makan terutama buah-buahan mentah terasa sebagai hal yang benar. Pasangan itu, yang pindah ke pertanian ekologi dengan menanam mangga, mengklaim menjadi fruitarian telah memberi lebih banyak energi dan motivasi.

2 dari 4 halaman

Sealami Mungkin

Ilustrasi sayur dan buah | Wendy Wei dari Pexels

Selain itu pasangan ini mengklaim, gaya hidup tersebut mencegah masalah kembung dan pencernaan yang dulu sering dihadapi. Bahkan, mereka bercerita frutanisme memungkinkan luka sembuh lebih cepat, menghilangkan bau badan dan bau mulut.

"Semua yang kami lakukan pada dasarnya dimaksudkan untuk sealami mungkin," kata Alfasia kepada Media Drum.

"Makanan sederhana, pakaian sederhana, komunikasi sederhana, hidup sederhana. Kami tidak membutuhkan banyak," sebutnya lagi.

Gaysinski, yang sebelumnya menjalani pola makan vegan mengklaim bahwa penglihatannya telah membaik secara drastis dan dia jarang memakai kacamata lagi meski telah memakainya sejak dia berusia 16 tahun. Alfasia mengatakan, gaya hidupnya sekarang sangat mempengaruhi kesehatannya.

"Beberapa rongga mulai menutup dan sembuh. Cedera sembuh lebih cepat dan lebih efisien. Kami merasa ringan, bahkan setelah makan dalam jumlah besar. Kami tidak merasa lelah, berat, buram, atau kembung seperti yang kami rasakan setelah makan makanan yang dimasak. Tidak ada masalah pencernaan sama sekali," paparnya.

Terlepas dari fakta bahwa mereka menghilangkan sabun dari kehidupan mereka, Gaysinski mengatakan dia hanya mencuci tangannya beberapa kali dalam setahun. Sementara Alfasia membuang sabun mandi dan sabun tangan tiga tahun lalu mereka mengatakan bau badan mereka telah "menghilang". "Kami mulai lebih menyukai bau badan kami," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Lebih Bahagia

Sumber: Unsplash

Selain itu mereka berkata bahwa merasa lebih bahagia dan teman-temannya berkomentar bahwa dia lebih banyak tersenyum dan bertanya apa yang telah berubah dalam hidupnya. Adapun perjalanannya ke eksplorasi buah dimulai setelah "secara tidak sengaja" menemukan grup Facebook yang mempromosikan tentang "gaya hidup".

"Saya membaca beberapa unggahan tentang nutrisi ini dan penjelasannya masuk akal tetap sederhana, makan makanan dalam bentuk aslinya," kata Alfasia, yang sebelumnya juga seorang vegan.

Dia berpendapat orang tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu berurusan dengan makanan mereka dengan memasaknya atau membersihkan tumpukan piring dan pergi ke restoran. Hal itu terjadi ketika mereka hanya mengambil buah yang sudah sempurna seperti itu dan siap untuk dimakan. 

"Saat ini, orang makan karena memberi mereka kesenangan, karena tradisi dan hari raya, acara keluarga, dan pertemuan ramah," katanya. "Makan makanan yang tidak cocok untuk kita dan makan karena alasan yang salah berbahaya seiring waktu."

4 dari 4 halaman

Soal Kecukupan Nutrisi

Ilustrasi./Copyright pixabay.com/luhaifeng279

Namun, ada satu kendala saat menjelaskan diet ketat kepada keluarganya, yang percaya dia mempertaruhkan nutrisinya. Klinik Cleveland telah memberi label diet buah "salah satu diet paling ketat di luar sana" dan "berbahaya" dan tidak merekomendasikan atau mendukungnya.

"Tapi menjadi fruitarian bukan hanya tentang apa yang kita makan, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan," jelas Alfasia. "Secara keseluruhan, itu berarti memperhatikan tubuh kita dan memiliki hubungan yang baik dengan esensi kita."

Bagi mereka, itu berarti, selain makanan, mereka memilih kebahagiaan sehari-hari, kata Alfasia, yang mencakup “memilih hanya melakukan hal-hal yang memuaskan dan menyenangkan dan menghindari tindakan atau aktivitas yang membuat Anda menderita atau membuang-buang waktu.”

Mereka juga mempraktikkan "kehidupan naturalis", yang berarti mereka berjalan telanjang sebanyak mungkin dan melawan pemikiran masyarakat tentang nudisme. “Kami lepas baju sebisa mungkin,” kata Alfasia.

“Bagi sebagian orang, ini terlihat aneh, tetapi bagi kami, menutupi dan menyembunyikan tubuh kami terasa aneh. Lagi pula, manusia dan hewan lain dilahirkan tanpa pakaian dan penutup dan tidak ada dari mereka yang merasa malu," tambahnya.

 

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya