Sukses

Tips Atlet Pencak Silat Puspa Arumsari Cegah Bau Badan Walau Aktif Berolahraga Sambil Berhijab

Sebagai hijaber, Puspa Arumsari yang pernah meraih medali emas di Asian Games 2018 dari cabang pencak silat harus ekstra merawat diri agar terhindar dari bau badan.

Liputan6.com, Jakarta - Bau badan dapat menjadi masalah bagi semua orang, termasuk para perempuan berhijab. Penggunaan baju tertutup sepanjang hari menciptakan lingkungan yang lebih hangat dan lembab di sekitar ketiak yang dapat memperburuk masalah bau badan.

Berdasarkan studi tentang persepsi penggunaan hijab di kalangan perempuan muslim muda saat berolahraga, disebutkan bahwa bau badan tak sedap adalah satu dari tiga masalah yang membuat para hijaber tak nyaman saat berolahraga. Ketika berolahraga, tubuh biasanya memproduksi lebih banyak keringat daripada saat tidak berolahraga.

Semakin banyak keringat maka semakin tinggi pula potensi tubuh menghasilkan bau badan tak sedap karena bakteri penyebab bau badan berkembang dengan pesat di dalam keringat. Terlebih lagi, lengan atas (trisep) yang dekat dengan area ketiak adalah salah satu area tubuh perempuan yang menghasilkan keringat lebih banyak saat berolahraga.

Situasi itu pula yang dirasakan Puspa Arumsari, seorang atlet pencak silat nasional, selama ini. Untuk itu, ia mencari cara untuk menjaga tubuhnya tetap wangi walau sedang banyak berkeringat.

"Sebagai atlet, sebelum dan setelah latihan itu saya harus mandi. Tipsnya adalah pakai deodoran setiap kali selesai mandi," ucap Puspa, di sela peluncuran seri deodoran Nivea terbaru, Kamis, 29 Februari 2024, di Jakarta Selatan. "Jika memang terpaksa tidak bisa mandi, bisa seka ketiak hingga kering baru bisa kita re-apply," imbuhnya.

Ia juga memilih pakaian dan hijab yang berbahan mudah menyerap keringat. Tujuannya agar bisa tetap nyaman selama berkegiatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Wanita Berhijab

Banyaknya perempuan berhijab di Indonesia dinilai sebagai peluang pasar yang menjanjikan bagi produsen deodoran dan produk perawatan diri seperti Nivea Marketing Manager Personal Care Nivea Sabrina Diandra menyatakan pihaknya melihat tren untuk membagi pasar produk wanita di Indonesia dengan label hijab.

Menurut dia, hal itu merupakan strategi untuk menyasar target pasar yang lebih spesifik dan berdaya beli kuat. "Per 2019, jumlah konsumen hijabers yang tercatat adalah hingga 80 persen pada market personal care NIVEA," sebut Sabrina.

Ia menerangkan pihaknya selalu menggelar riset berkesinambungan untuk mengetahui keinginan pasar ke depannya. Dengan begitu, mereka bisa menawarkan produk yang sesuai dengan keingin pasar, terlebih proyeksi pasar hijabers di Indonesia terus bertumbuh.

"Dari NIVEA, proyeksi pasar hijabers ke depan masih sangat besar karena sampai saat ini penetrasi deo-hijabi di pasaran masih single digit dan masih terbilang rendah. Sehingga dengan angka 80 persen konsumen berhijab tadi, kesempatan untuk membuka peluang pemasaran baru masih sangat-sangat besar," kata Sabrina.

3 dari 4 halaman

Luncurkan Deodoran Baru yang Hanya Ada di Indonesia

Menyadari pentingnya kenyamanan saat beraktivitas khususnya bagi para hijabers, Nivea meluncurkan produk baru, NIVEA Deodorant Active Hijab. Produk yang dirancang khusus untuk membantu para hijabers mengatasi bau badan tidak sedap ini juga diluncurkan bersama dengan kegiatan Hijab Warrior Camp.

"Produk ini hanya ada di Indonesia," beber Sabrina.

Deodoran ini hadir dengan formula khusus, ANTI-BACH-ACH yang membunuh bakteri penyebab bau badan serta mengandung vitamin C yang dapat mencerahkan kulit ketiak.

"ANTI-BACH-ACH yang digunakan di deodoran Hijab Active ini tidak ditemukan pada produk NIVEA lain. Dia bekerja secara bersamaan dengan anti-perspirant. Jadi, antiperspirant menahan keringat dan ANTI-BACH-ACH membunuh bakterinya," jawab Sabrina ketika ditanya soal pilihan formula dalam produk untuk ketiak tersebut.

4 dari 4 halaman

Penyebab Bau Badan Bukan Keringat

 

Banyak orang yang salah paham dan mengira kondisi bau badan disebabkan oleh keringat. Padahal, keringat tidak beraroma. Lalu, sebenarnya apa sih yang menyebabkan munculnya bau badan yang tak sedap dan mengganggu?

Diketahui bahwa bau badan disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan bakteri. Adapun keringat ini adalah yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin. Itu merupakan salah satu kelenjar di tubuh yang berfungsi mengeluarkan cairan berlemak atau keringat yang lebih kental.

Kelenjar itu berada di area berambut, seperti ketiak dan selangkangan. Cairan atau keringat dari kelenjar ini biasanya keluar pada saat seseorang mengalami stres. 

Selain karena bercampurnya keringat dan bakteri, bau badan tak sedap bisa juga diakibatkan oleh beberapa jenis makanan tertentu. Biasanya, makanan penyebab bau badan ini adalah bawang putih, daging merah, makanan laut (seafood), hingga minuman beralkohol.

Mengutip kanal Health Liputan6.com, bau badan yang dikeluarkan seseorang juga dipengaruhi perubahan hormon. Hot flashes, keringat malam, dan fluktuasi hormon yang dialami selama menopause menyebabkan keringat berlebih, yang menyebabkan perubahan bau badan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.