Terkuak Alasan Skincare Korea jadi Raja dari Segala Perawatan Kulit Dunia

Berikut alasan di balik istimewanya skincare Korea

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 16 Nov 2022, 12:00 WIB
StrayKids x Nacific. (Instagram/Nacificofficial.id)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan kemasan yang ‘selfie-worthy’ dan fokus pada bahan-bahan seperti snail mucin (ekskresi siput), air beras fermentasi, serta ekstrak buah-buahan, skincare Korea menjadi daya tarik dunia. 

Ada brand skincare Korea seperti COSRX, Innisfree, dan Laneige misalnya yang popularitasnya tak tertandingi hingga kini. Serta Glow Recipe dan Dr.Jart+ yang populer berkat TikTok. 

Perawatan kulit Korea hingga kini dikenal sebagai salah satu yang paling efektif dan paling dapat dipercaya.

Bahkan, dalam beberapa minggu terakhir, sosial media mencatat banyak pencarian terkait produk skincare Korea.

Pencarian terkait 'Korean skincare routine', '10 step Korean skincare' dan 'best Korean skincare products' mendominasi pencarian.

Selain itu, di TikTok tagar #koreanskincare juga semakin banyak dicari dengan masing-masing videonya yang ditonton jutaan kali. 

Oktober lalu, sebuah tuit dan video TikTok yang di-unggah oleh blogger perawatan kulit @Mul_OVO menjadi viral karena dia memberikan foto sebelum dan sesudah menggunakan rangkaian perawatan kulit Korea.

Kulit Mulenga yang tadinya penuh dengan jerawat dan hiperpigmentasi berubah menjadi bersih dan berkilau.

Mulenga mengungkapkan bahwa ia telah mencoba berbagai cara untuk memperbaiki kulitnya, termasuk dengan produk perawatan kulit seperti Proactiv, tetapi tidak berhasil. 

"Lalu saya menonton drama Korea dan saya berpikir omg???? Kulit mereka? Saya membutuhkannya!" kata Mulenga.

Warganet merespons dengan takjub dan mengatakan bahwa perawatan kulit Korea memang ‘raja’ dari segala perawatan kulit di dunia.

Lalu, apakah benar? Apakah skincare Korea benar-benar lebih baik? Atau kita hanya terjebak dalam hype?

2 dari 6 halaman

Obsesi Glass Skin

Krystal Jung yang terpilih sebagai muse terbaru brand skincare Korea AHC membagikan tips merawat kulit wajah dan area mata (Foto: Dok. AHC)

Ahli kimia kosmetik dan ahli estetika berlisensi, Esther Olu berpendapat bahwa obsesi kita terhadap perawatan kulit Korea dimulai dari adanya ‘Glass Skin’.

Trend Glass Skin yang memperlihatkan kulit yang begitu berkilau seperti pantulan menjadi standar kulit Korea. Hal tersebut juga menjadi standar kulit yang sehat yang diinginkan banyak orang. 

"Perawatan kulit Korea memainkan peran penting dalam pola pikir tersebut," kata Esther. 

Anda mungkin bisa membantah bahwa semua orang, di mana pun, ingin mendapatkan kulit yang sehat dan cerah seperti apa yang dipromosikan banyak produk kecantikan Korea.

Namun, jika dibandingkan dengan tren perawatan kulit Barat, jauh berbeda. 

 

@wordsbymul Before getting into Korean skincare Vs After getting into Korean skincare #fyp #foryou #foryoupage #koreanskincare #koreanskincareproducts #StopScammerTime #skincare #skincareroutine #skincaretips #skincaretiktok #skincareviral #skincarecheck #skincare101 #foryourpage ♬ BILLIE EILISH. - Armani White

Tren perawatan kulit barat sepeti skin cycling, peeling, dan toning cenderung berfokus pada ingredients produk.

Retinol dan exfoliators seperti asam glikolat, asam laktat, dan asam salisilat misalnya. Bahan-bahan tersebut akan bagus jika digunakan dengan benar dan bijaksana. 

Tentu saja, produk perawatan kulit Korea mengandung bahan-bahan yang disebutkan di atas. Mereka memang akan bekerja sangat baik di kulit.

Tetapi, pendekatan di Korea tampaknya berbeda dan tidak berfokus pada ‘ingredients skincare’. Atau bahkan, perawatan kulit Korea hanya mempopulerkan beberapa bahan saja, kata Esther. 

PHA (asam polihidroksi) misalnya yang jauh lebih populer dalam berbagai jenis produk perawatan kecantikan asal Korea. Seperti Jart+ yang baru-baru ini merilis rangkaian Pore Remedy dengan PHA sebagai bahan utamanya. 

Sama seperti glycolic acid dan salicylic acid, PHA merupakan eksfoliator kulit yang efektif. Tetapi, yang membedakan PHA dengan eksfoliator lain adalah ukuran molekulnya yang besar. 

PHA mengeksfoliasi kulit pada tingkat permukaan dan tidak terlalu dalam. PHA juga lebih minim risiko dibandingkan dengan AHA dan BHA. 

Glow Recipe, COSRX, dan By Wishtrend hanyalah segelintir merek Korea yang mempromosikan pendekatan yang lebih ramah terhadap tren eksfoliasi yang kontroversial.

3 dari 6 halaman

Lebih Aman

make p:rem jadi skincare dengan label clean beauty asal Korea Selatan yang aman bagi kulit sensitif (Foto: instagram/makeprem)

Selain fokus pada Glass Skin, sebagian besar perawatan kulit Korea juga menyoroti upaya mengurangi iritasi atau peradangan, khususnya untuk kulit yang kering.

"Mereka fokus mempromosikan hidrasi dan bahan-bahan yang menenangkan," kata ahli kimia kosmetik Ramon Pagan.

"Berbeda dengan produk di Barat yang bisa lebih astringent atau mengiritasi kulit dengan persentase bahan aktif yang lebih tinggi," Ramon menambahkan.

Ramón menjelaskan bahwa berkat pemasaran perawatan kulit di awal tahun '00-an, pendekatan barat terhadap perawatan kulit telah terpaku pada proses pembersihan kulit.

Barat berfokus pada menyingkirkan hal-hal 'buruk' di kulit seperti minyak berlebih dan pori-pori yang tersumbat.

Sebaliknya, perawatan kulit Korea adalah tentang menutrisi kulit. Para pengamat perawatan kulit Reddit sepakat bahwa perawatan kulit ala Barat bisa jadi tidak menyenangkan, terutama bagi mereka yang memiliki kulit kering, sensitif, atau berjerawat.

"Produk perawatan kulit Barat cenderung mengambil pendekatan korektif," kata Esther kepada R29. 

Perawatan kulit Barat dimaksudkan untuk membantu mengatasi anti-penuaan dan hal-hal seperti kemerahan.

Sementara perawatan kulit Korea lebih berfokus pada pemeliharaan dan kesehatan kulit.

4 dari 6 halaman

Fokus Pada Skin Barrier

Kalau mau memastikan skincaremu benar-benar organik, DIY saja! (Foto: unsplash.com)

Redditor juga menunjukkan bahwa perawatan kulit Korea menyertakan 'bahan-bahan khusus' dan teknologi yang tidak dimiliki oleh produk barat. 

Snail mucin adalah bahan pelembab yang populer di antara merek-merek Korea, sehingga para influencer dan ahli memuji keunggulan produk seperti COSRX ADVANCED SNAIL 96 Mucin Power Essence Gel. 

"Ini adalah bahan proteksi skin barrier yang hebat," kata dokter medis Kemi Fabusiwa.

Kemudian ada allantoin, yang populer dalam perawatan kulit Korea untuk mengunci kelembaban ke dalam kulit, serta ekstrak beras (dikatakan dapat meningkatkan hidrasi, membuat kulit kenyal) dan propolis lebah, zat alami yang diproduksi oleh lebah madu yang dikenal untuk menghaluskan kulit dan melindunginya dari faktor lingkungan seperti polusi.

Anda juga akan menemukan bahan-bahan yang sangat baik seperti ceramide (sangat melembapkan dan menjaga skin barrier), centella asiatica alias cica (ramuan yang mengurangi peradangan, kemerahan, bengkak, dan bengkak), dan niacinamide (vitamin B3, yang menjaga barrier kulit tetap utuh dan mengurangi minyak berlebih) di sebagian besar skincare Korea.

5 dari 6 halaman

Didukung Pemerintah

Skincare asal Korea Selatan, I'm From hadir di Indonesia dengan kandungan mugwort sebagai salah satu bahan alami untuk atasi jerawat hingga penuaan (Foto: I'm From)

Di luar pendekatan bahan-bahan yang lebih ramah kulit dan menarik, kabarnya produk-produk kecantikan dan perawatan kulit Korea adalah salah satu bisnis dan ekspor terbesar di dunia.

Sebagai eksportir kosmetik terbesar ketiga di dunia, kecantikan mengungguli peralatan rumah tangga, farmasi, dan smartphone pada 2020. 

Data juga menunjukkan bahwa pasar perawatan kulit Korea Selatan akan mencapai nilai $11,4 miliar (177,5 triliun rupiah) pada 2026. 

Menariknya, salah satu alasan mengapa perawatan kulit Korea sangat populer dan sangat bagus adalah karena pemerintah Korea secara aktif berinvestasi dalam merek kecantikannya untuk mengembangkan kosmetik dengan lebih baik. 

"Ketika K-beauty diperkenalkan ke pasar barat, sebuah fenomena terbangun, menciptakan permintaan dan peluang untuk bisnis," kata Nina Vargas, seorang ahli strategi bisnis global untuk merek kecantikan, mode, dan kesehatan.

"Hal ini memungkinkan perusahaan kosmetik Korea untuk mendapatkan bantuan dari Korea International Trade Association (KITA)," Nina menambahkan.

KITA adalah organisasi nirlaba yang membantu perusahaan kecil dan menengah memasuki pasar di luar negeri.

Terlebih lagi, Dr Jenelle Kim, pendiri dan formulator JBK Wellness Labs di AS, mengatakan bahwa perawatan kulit Korea menggunakan ilmu pengetahuan terbaru untuk memahami dengan tepat apa yang dibutuhkan kulit kita. 

"Perawatan kulit Korea menggunakan bahan-bahan dengan cara baru seraya berkomitmen untuk memformulasikan bahan-bahan yang telah terbukti. Erborian, Sulwhasoo, dan Beauty of Joseon misalnya yang berfokus pada bahan-bahan herbal seperti ginseng dan teh hijau," kata Kim.

6 dari 6 halaman

Budaya Turun Temurun

Ini skincare yang harus dilakukan saat wajah iritasi akibat pakai masker (Klavuu)

Perawatan kulit adalah bagian yang melekat pada budaya Korea. 

Jika Anda mengunjungi TikTok orang Korea, Anda akan melihat bahwa orang Korea memandang kecantikan bukan sebagai kemewahan, tapi kebutuhan.

Video yang tak terhitung jumlahnya menunjukkan bahwa orang-orang diajarkan sejak usia muda untuk merawat kulit mereka dan menjadikan perawatan kulit kewajiban. 

Alasan lain mengapa perawatan kulit Korea dianggap sangat istimewa adalah karena sebagian besar harganya terjangkau.

Jaminan kulit yang kencang dan terhidrasi adalah daya tarik utama mereka, tetapi begitu juga dengan harga yang relatif rendah, dengan sebagian besar pembersih, serum, dan krim yang harganya terjangkau.

Ramón percaya bahwa perawatan kulit Korea tetap menyenangkan dan inventif. 

"Sederhana namun berdampak dan Anda mendapatkan pengalaman mewah dengan harga terjangkau. Anda tidak melihat merek-merek barat dengan mudah memperkenalkan konsep-konsep pokok Korea seperti bahan-bahan fermentasi atau sekresi siput,” kata Ramon.

Infografis Skincare Lokal. (Liputan6.com/Triyasni)  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya