Relokasi Monumen Tritura ke Taman Menteng, Anies: Ayah Saya Aktivis 66

Anies Baswedan meresmikan relokasi Monumen Tritura 66 di Taman Menteng, Jakarta Pusat.

oleh Winda Nelfira diperbarui 05 Okt 2022, 23:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan relokasi Monumen Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) atau Monumen 66 ke Taman Menteng imbas proyek LRT Jabodetabek. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan relokasi Monumen Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) aktivis angkatan 66 di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022).

Sebelum dipindah ke Taman Menteng, Monumen Tritura 66 diketahui berada di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan yang berbatasan langsung dengan kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Karena keberadaannya yang tertutup Halte Transjakarta dan fondasi rel LRT Jabodetabek, Monumen Tritura 66 ini pun harus direlokasi.

Anies bersyukur dapat meresmikan pindahnya Monumen 66 ke Taman Menteng usai proses panjang relokasi. Dia menyebut relokasi telah rampung sepenuhnya pada Juli silam. Namun, karena beberapa kendala, peresmian baru dapat digelar pada hari ini.

"Di pemerintahan itu memang proses itu mengikuti seluruh prosedur bukan lambat tapi pelan. Kalau lambat itu tidak sesuai target ya, Kalau pelan itu memang mengikuti proses yang bertahap," kata Anies.

Pada kesempatan ini, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu bercerita bahwa ayahnya, yakni Rasyid Baswedan merupakan aktivis angkatan 66 yang tergabung dalam Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

"Izinkan yang ketiga saya cerita sedikit, saya ini sesungguhnya adalah produk angkatan 66, dalam artian sesungguhnya. Mungkin banyak yang enggak tahu mungkin saya mau cerita sekarang di sini," kata Anies.

"Ayah saya aktivis 66, aktivis KAHMI di Jogja, aktifnya di Jogja," sambunya.

 

2 dari 2 halaman

Lahir dari Aktivis KAHMI

Dihadapan Kader HMI-KAHMI, Anies Baswedan Singgung Kualitas Manusia (Merdeka/Nur Habibie)

Anies menjelaskan bahwa pada pergerakan aktivis 66 terjadi pertemuan KAHMI Jogja, Bandung, dan Jakarta. Kata Anies, saat itu ayahnya ikut melakukan pertemuan dengan tokoh KAHMI di Bandung.

"Jadi kalau boleh diruntut, saya ini adalah seorang anak yang lahir dari pertemuan aktivis-aktivis KAHMI. Kalau waktu itu tidak ada KAHMI, barang kali ayah ibu saya tidak jumpa," katanya.

Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa dulu ayahnya aktif di KAHMI cabang Bandung. Dia berujar, nama-nama aktivis seperti Fahmi Idris sering diceritakan ayahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya