Hadi Tjahjanto Doakan Andika Perkasa Sukses Jalani Fit and Proper Test Calon Panglima TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak hadir dalam proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI yang akan dijalani Jenderal Andika Perkasa di Gedung DPR RI.

oleh Nanda Perdana PutraMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Nov 2021, 10:17 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak hadir dalam proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI yang akan dijalani Jenderal Andika Perkasa di Gedung DPR RI.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak hadir dalam proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI yang akan dijalani Jenderal Andika Perkasa di Gedung DPR RI. Meski begitu, dia telah mendoakan keberhasilan untuk Kepala Staf Angkatan Darat itu.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Andika Perkasa saat tiba di DPR RI, sebelum menjalani fit and proper test calon Panglima TNI.

"Pak Hadi dinas luar dan sudah juga mengucapkan selamat. Ya pokoknya semoga sukses. Itu kata beliau," tutur Andika di Gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

Andika tidak memaparkan persiapannya untuk menghadapi fit and proper test calon Panglima TNI.

"Kita apa adanya," kata Andika.

Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid menyatakan, dalam sesi pemaparan visi misi calon panglima TNI, acara akan bersifat terbuka untuk umum.

Namun rapat akan digelar tertutup saat Andika Perkasa menyampaikan hal strategis dan yang berkenaan dengan kebijakan.

"Sifat terbuka untuk visi misi, kecuali untuk hal-hal strategis. Kehadiran fisik," kata Meutya dalam keterangan tulis dikutip pada Jumat (5/11/2021).

2 dari 2 halaman

Paripurna Digelar Senin

Acara bakal dilanjutkan dengan rapat internal Komisi I DPR RI untuk membulatkan persetujuan penunjukan Panglima TNI.

"Dilanjutkan rapat internal Komisi I untuk pemberian persetujuan, pada Sabtu 6 November pukul 13.00 WIB," katanya.

Hasil rapat internal selanjutnya diserahkan kembali kepada Pimpinan DPR untuk dibawa ke paripurna.

"Direncanakan dapat diparipurnakan Senin, 8 November," papar Meutya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya