AS-Spanyol Bangun Pangkalan Militer untuk Tampung Pengungsi Afghanistan

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Spanyol Sanchez setuju untuk menjadikan dua pangkalan militer di Spanyol selatan sebagai pengungsian warga Afghanistan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2021, 09:00 WIB
Seorang Marinir dengan Satuan Tugas Udara-Tanah Laut Tujuan Khusus-Komando Pusat Respons Krisis (SPMAGTF-CR-CC) bermain dengan anak-anak yang menunggu untuk diproses selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul , Afghanistan (20/8/2021). (Sgt. Samuel Ruiz/U.S. Marine Corps via AP)

Liputan6.com, D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Spanyol Sanchez setuju untuk menjadikan dua pangkalan militer di Spanyol selatan sebagai pengungsian warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah AS, menurut pemerintah Spanyol, Minggu.

Selama percakapan telepon berdurasi 25 menit pada Sabtu (21/8) malam, Biden dan Sanchez sepakat agar pangkalan Moron de la Frontera di dekat Seville dan Rota di dekat Cadiz digunakan untuk para pengungsi Afghanistan hingga perjalanan mereka ke negara lain disusun.

"Pedro Sanchez dan Joe Biden mengizinkan penggunaan pangkalan Moron dan Rota untuk menampung warga Afghanistan yang bekerja dengan AS selagi dalam transit ke negara lain," tulis pemerintah Spanyol dalam pernyataan pada Minggu 23 Agustus 2021, sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Senin (23/8/2021).

Sanchez pada Sabtu mencuit, "Saya baru saja melakukan percakapan penuh makna dengan Presiden Joe Biden di mana kami membahas sejumlah topik kepentingan bersama, terutama situasi di Afghanistan dan kolaborasi antara pemerintah kami dalam mengevakuasi warga dari negara itu."

Pesawat yang membawa 110 pengungsi Afghanistan dan keluarga mereka tiba di pusat kegiatan Uni Eropa, yang berbasis di Spanyol, di salah satu pangkalan militer yang berada di luar Madrid pada Sabtu malam.

Evakuasi itu mencakup 36 orang yang bekerja untuk pemerintah AS di Afghanistan.

Pangkalan itu kini digunakan untuk menampung para pengungsi Afghanistan yang bekerja dengan Uni Eropa dan keluarga. Mereka nantinya akan menuju negara Uni Eropa yang lain.

 

2 dari 2 halaman

AS Waspadai Potensi Serangan ISIS di Bandara Kabul Afghanistan

Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul (16/8/2021). Bandara internasional di Kabul dilanda kekacauan dan kemacetan lalu lintas yang parah. (AFP/Wakil Kohsar)

AS telah memperingatkan warganya untuk menghindari bandara Kabul di tengah kekhawatiran tentang potensi serangan oleh kelompok militan ISIS cabang Afghanistan.

Peringatan keamanan yang dikeluarkan pada Sabtu (21/8) mengatakan kepada warga AS untuk menjauh karena kemungkinan "ancaman keamanan di luar gerbang".

Hanya mereka yang secara individu disuruh melakukan perjalanan oleh perwakilan pemerintah AS yang bisa berada di area tersebut, katanya.

Mengutip BBC, Minggu (22/8/2021), pejabat pertahanan AS mengatakan mereka memantau perkembangan dan mencari rute alternatif. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang potensi ancaman serangan ISIS, dan kelompok tersebut tidak secara terbuka mengancam akan melakukan serangan di Kabul.

Nasihat AS pada hari Sabtu datang di tengah kekacauan yang terus berlanjut di luar terminal bandara dan laporan tentang orang-orang yang dihancurkan ketika ribuan orang berusaha melarikan diri dari Afghanistan setelah pengambilalihan wilayah oleh Taliban.

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya