AIIB Gelontorkan Investasi Rp 5,4 Triliun Untuk 2 Proyek Air di Indonesia

Sejak pertama kali berdiri, AIIB memang menjadikan pembiayaan terhadap infrastruktur air sebagai salah satu sektor kuncinya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Agu 2021, 14:17 WIB
Bendungan Marangkayu. Dok PUPR

Liputan6.com, Jakarta - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) telah mengeluarkan investasi untuk proyek infrastruktur pada sektor perairan di Indonesia sejak 2017.

Water Specialist AIIB David Ginting mengatakan, pihaknya sejak pertama kali berdiri memang menjadikan pembiayaan terhadap infrastruktur air sebagai salah satu sektor kuncinya.

"Proyek pertama banget disetujuin banget itu malah di Indonesia 2017, namanya Dam Operational Improvement and Safety Project (DOIS). Itu adalah proyek air pertama AIIB di portfolionya dia," jelas David dalam sesi bincang virtual, Kamis (19/8/2021).

David menceritakan, AIIB hingga saat ini sudah menyetujui pembiayaan kurang lebih sekitar USD 2,3 miliar (Rp 33 triliun) untuk 11 proyek infrastruktur air. Investasi itu tersebar di 7 negara, salah satunya di Indonesia dengan 2 proyek air.

"Indonesia sendiri salah satu penerima manfaat terbesar di investasi ini, sekitar USD 375 juta dari USD 2,3 miliar itu ada di Indonesia," ujar David.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Fokus Investasi

(Foto:Dok.PT Indonesia Asahan Aluminium)

Merujuk pada data yang diberikan kepada Liputan6.com, AIIB fokus investasi proyek infrastruktur air di Indonesia untuk dua bidang.

Pertama, modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak senilai USD 250 juta (Rp 3,6 triliun). Proyek ini telah mendapat tanggal persetujuan dewan pada 24 Juni 2018.

Kedua, proyek peningkatan operasional dan keamanan bendungan tahap 2 senilai USD 125 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Proyek ini mendapat tanggal persetujuan dewan pada 22 Maret 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya