Pertamina Masih Bisa Membukukan Kinerja Positif di Tengah Pandemi Covid-19

Di masa kebijakan PPKM Skala Mikro maupun PPKM Darurat, seluruh lini bisnis Pertamina tetap beroperasi penuh.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Jul 2021, 20:15 WIB
Gedung Pusat PT Pertamina (Persero). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mampu menunjukkan kinerja positif berkat Restrukturisasi yang telah berlangsung sejak Juni 2020. Di masa kebijakan PPKM Skala Mikro maupun PPKM Darurat, seluruh lini bisnis Pertamina tetap beroperasi penuh.

Pjs Senior Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, restrukturisasi juga tidak menghambat Pertamina menjalankan berbagai penugasan Pemerintah dan melanjutkan proyek strategis sesuai tahapan yang direncanakan.

"Pada kuartal I 2021, sektor hulu Subholding Upstream Pertamina mencatat produksi Minyak dan Gas (migas) sebesar 861 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD)," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).

Sejak 2021, Subholding Upstream juga mampu menambah cadangan 1P hingga 120 persen dan tambahan sumber daya 2C sebesar 143 persen dari target Rencana Anggaran dan Target Perusahaan (RKAP) 2021.

Di sektor pengolahan, Subholding Refining and Petrochemical telah melakukan optimasi Kilang dengan memproduksi high valuable product sesuai dengan pergerakan Crack Spread. Adapun Yield Valuable Produk mencapai 101,1 persen dari target RKAP 2021.

Dari sisi kehandalan kilang terhadap perencanaan yang terlihat dalam Plant Availability Factor (PAF) meningkat hampir 100 persen.

Di sektor hilir, Subholding Commercial and Trading juga mencatat capaian operasional yang baik. Melalui Program BBM 1 Harga, Subholding sektor hilir ini telah menambah 20 outlet baru di wilayah 3T.

Program pengembangan jaringan retail One Village One Outlet menjadi 59.218 atau 101 persen dari RKAP 2021. Operasional sektor hilir juga ditopang oleh integrasi portfolio product Pertamina sebagai kekuatan penetrasi pasar melalui Pertamina One.

Dalam rangka mengantisipasi era transisi energi, Subholding Power and New and Renewable Energy (PNRE) yang berperan dalam mendukung upaya pengembangan Energi Baru Terbarukan juga mencatat kinerja positif dimana pada tahun 2021 mampu meningkatkan total kapasitas terpasang sebesar 2.484 Mega Watt dari portofolio bisnis existing Geothermal, Gas untuk pembangkit, dan NRE. Produksi listrik juga meningkat dari 4,7 GW menjadi 5,5 GW secara kumulatif pada Maret 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penyelarasan Regulasi

Petugas lapangan memantau Area Tanki LPG (Spherical Tank) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kilang RU V merupakan kilang pengolahan minyak Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

“Kinerja positif dalam masa transisi tersebut merupakan hasil dari pelimpahan kewenangan eksekusi yang diberikan kepada Subholding untuk percepatan proses operasional dan bisnis. Dengan terbentuknya Subholding, organisasi lebih fokus, lean, agile, efisien dan streamlining decision making,” ujar Fajriyah.

Menurut Fajriyah, proses transisi juga berjalan pada aspek legal administrasi. Pada Juli 2021, Pertamina juga telah melakukan penyelarasan regulasi, penyiapan dokumen administrasi, penyiapan dokumen aspek legal hingga penyiapan pengukuhan pemerintah terhadap seluruh Subholding.

“Restrukturisasi Pertamina akan terus berjalan dengan melakukan proses transisi dan transformasi, baik pada tingkat holding maupun subholding, sehingga pada tahun 2024 mendatang dapat mencapai target nilai pasar USD 100 billion,”tandas Fajriyah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya