Pemuda Indonesia-Inggris Diberi Kesempatan Meneliti Isu Perubahan Iklim

National Battery Research Institute, Queen Marry University di Inggris, dan British Council meluncurkan workshop tentang perubahan iklim.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Mei 2021, 08:00 WIB
Sejumlah kendaraan melintasi ruas Tol Jagorawi, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Mulai 24 April 2020, pemerintah akan memberikan sanksi bagi warga yang nekat keluar masuk wilayah Jabodetabek dan wilayah zona merah virus corona COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - National Battery Research Institute, Queen Marry University di Inggris, dan British Council meluncurkan workshop yang memberikan kesempatan pada peneliti muda Indonesia-Inggris yang berminat mendalami isu perubahan iklim.

Ketua Workshop dan Co-Founder NBRI, Prof. Dr. Alan J. Drew mengatakan dalam presentasinya membeberkan, bahwa Climate Challenge Workshop ini, terdiri dari tiga tema, pertama, perubahan iklim khusus untuk Indonesia beserta sebab dan akibatnya. Kedua, solusi teknologi yang menggabungkan energi terbarukan (surya, angin, hidro) dengan baterai, dimasukkan ke dalam konteks revolusi transportasi baterai di Indonesia.

Kemudian yang ketiga, adalah hambatan sosial ekonomi, kebijakan dan keuangan untuk solusi perubahan iklim di Indonesia.

"Indonesia termasuk salah satu negara yang rentan terdampak perubahan iklim, karena sifat pulau di negara tersebut," kata Alan J. Drew.

Acara peluncuran Climate Challenge Workshop digelar secara online pada Jumat (7/5/2021), menghadirkan NBRI, perwakkilan dari Queen Marry University, dan British Council.

Adapun tamu pembicara, yaitu Co-Founder NBRI, Prof. Dr. Alan J. Drew, Co-Chair dan Founder NBRI, Evvy Kartini dan British Council's Country Director Indonesia, Hugh Moffatt.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

5 Area Program Climate Challenge Workshop

Seorang pria menyeberang jalan pada pagi pertama penerapan lockdown nasional ketiga di Kota London, Inggris, 5 Januari 2021. Inggris memasuki lockdown nasional ketiga sejak pandemi virus corona COVID-19 dimulai. (AP Photo/Matt Dunham)

Selanjutnya, Alan J. Drew menyampaikan 5 area program yang ada dalam Climate Challenge Workshop. Pertama, adalah Early career researcher talks (mengenai dissemination) dimana orang-orang Indonesia dan Inggris dapat mempresentasikan penelitiannya dalam workshop, penelitian yang terpilih untuk pendanaan akan menghadiri konferensi international pilihan mereka untuk mempresentasikan penelitian tersebut. 

Area program kedua, adalah Plenary speakers dan program ketiga, adalah traning.

Program kedua dan ketiga, merupakan bagian dari training dan capacity building.

Kemudian program keempat, yaitu Research funding bids dan program kelima, Networking sessions - merupakan bagian dari International cooperation, yang menungkinkan orang-orang di  Indonesia dan Inggris untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan baterai, perubahan iklim dan Indonesia.

Dana yang dikeluarkan untuk program keempat dan kelima hingga sebesar Rp 160.000.000 dan terdapat total 4 penghargaan yang akan diberikan.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya