Harga Emas Bertambah Mahal Dipicu Pelemahan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Indeks dolar turun 0,4 persen, membuat harga emas lebih menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Mei 2021, 07:31 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas melonjak lebih dari 1 persen, seiring melemahnya dolar dan meredanya imbal hasil obligasi AS mendorongnya melewati level psikologis pada level USD 1.800.

Melansir laman the star.com, Jumat (7/5/2021), harga emas di pasar spot naik 1,6 persen menjadi USD 1.814,50 per ounce. Selama sesi harga emas mencapai USD 1.817,90, tertinggi sejak 16 Februari.

Adapun emas berjangka AS 1,8 persen lebih tinggi menjadi USD 1.815,7. "Kami benar-benar belum melihat rebound yang kuat pada imbal hasil treasury," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.

Terlepas dari optimisme ekonomi, pembuat kebijakan Federal Reserve tampaknya tidak akan mengalah pada sikap akomodatif mereka dan kekhawatiran soal inflasi investor akan meningkatkan emas, Moya menambahkan.

The Fed berencana untuk menjaga biaya pinjaman mendekati 0 persen dan mempertahankan pembelian aset bulanan senilai USD 120 miliar hingga melihat adanya kemajuan substansial lebih lanjut dalam lapangan kerja dan target inflasi fleksibel sebesar 2 persen.

 

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Harga Logam Lainnya

Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Indeks dolar turun 0,4 persen, membuat emas lebih menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Pada saat stimulus pemerintah berat meluncur, emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap potensi inflasi.

Sayangnya, imbal hasil treasury yang tinggi telah menumpulkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil tahun ini.

"Emas mulai bergerak karena meningkatnya tekanan inflasi ... Emas bisa mencapai lebih dari USD 1.850 dalam bulan depan," kata analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Kenaikan emas juga terjadi meskipun data menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun ke level terendah 13 bulan.

Fokus sekarang bergeser ke laporan pekerjaan bulanan AS hari Jumat, yang diharapkan menunjukkan gaji non-pertanian meningkat sebesar 978.000 bulan lalu.

Sementara itu, harga paladium turun 1 persen menjadi USD 2.943,37 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD 3.017,18 pada hari Selasa. Hal ini dipicu pasokan yang terbatas untuk logam autokatalis.

Harga perak naik 3,2 persen menjadi USD 27,34 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan di USD 27,45. Harga platinum naik 2,1 persen menjadi USD 1.250,74.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya