IHSG Tersungkur 0,90 Persen, Investor Asing Beli Saham Bank

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,90 persen atau 56,45 poin ke posisi 6.202,11 pada Selasa siang, 26 Januari 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Jan 2021, 12:40 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa siang, (26/1/2021). Aksi jual investor asing dan kekhawatiran terhadap lonjakan kasus COVID-19 menekan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,90 persen atau 56,45 poin ke posisi 6.202,11. Indeks saham LQ45 susut 1,16 persen ke posisi 976,52. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Sebanyak 320 saham melemah sehingga menekan IHSG. 128 saham menguat dan 143 saham diam di tempat.

Pada Selasa siang, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.268,66 dan terendah 6.201,49. Total frekuensi perdagangan 855.964 kali dengan nilai transaksi Rp 9,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 182,94 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di 14.015.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,18 persen. Sektor saham aneka industri melemah 1,64 persen, dan memimpin pelemahan indeks saham. Disusul sektor saham keuangan tergelincir 1,56 persen dan sektor saham perdagangan merosot 1,23 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, kebijakan pemerintah memperpanjang pemberlakuan penerapan kebijakan masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021, dan kenaikan kasus COVID-19 picu sentimen negatif di pasar saham. Selain itu, pelaku pasar juga menanti hasil rapat the Federal Reserve.

“Hasil rilis FDI kuartal IV yang di atas ekspektasi pasar seyogyanya memberikan katalis positif bagi indeks. Hari ini mayoritas sentimen negatif lebih kepada COVID-19,” kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tengah pelemahan IHSG, sejumlah saham catatkan penguatan besar atau top gainers antara lain saham LAND naik 24,51 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham GLOB menanjak 24,44 persen ke posisi Rp 336 per saham, saham TFCO mendaki 15,74 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham BNLI melompat 14,17 persen ke posisi Rp 2.740 per saham.

Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham PPGL turun 9,6 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham PGJO merosot 8,62 persen ke posisi Rp 53 per saham, saham ESTI susut 6,98 persen ke posisi Rp 80 per saham, dan saham KAEF tergelincir 6,97 persen ke posisi Rp 3.870 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor asing mencatatkan aksi beli di sejumlah saham saat IHSG melemah. Apa saja saham yang dibeli investor asing? Investor asing beli saham BMRI sebanyak Rp 79,5 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 19,1 miliar, saham INDF sebanyak Rp 9 miliar, saham INKP sebanyak Rp 8,9 miliar, dan saham BJBR sebanyak Rp 6,3 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 134,8 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 41,9 miliar, saham ERAA sebanyak Rp 16,6 miliar, saham MIKA sebanyak Rp 13,7 miliar, dan saham PWON sebanyak Rp 10,8 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,9 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 2,14 persen, dan mencatat penurunan terbesar. Disusul indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,76 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,30 persen, indeks saham Shanghai melemah 1,39 persen, indeks saham Singapura turun 1,07 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,85 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya