Disuntik Vaksin COVID-19 Melebihi Dosis, 4 WN Jerman Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebuah insiden terjadi lantaran tidak meratanya penyebaran vaksin COVID-19 di sejumlah negara di Uni Eropa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Des 2020, 11:34 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye yang dilakukan Uni Eropa untuk memvaksinasi warga Eropa terhadap COVID-19 telah dimulai.

Namun, pada praktiknya ini dianggap tidak merata dalam upaya maraton untuk memberikan suntikan kepada 450 juta orang di kawasan itu.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (29/12/2020), dalam satu kecelakaan, delapan pekerja di sebuah panti jompo di Stralsund, Jerman disuntik dengan dosis lima kali lipat dari vaksin COVID-19 yang direkomendasikan oleh Pfizer dan BioNTech.

Empat orang kini dirawat di rumah sakit akibat kejadian ini.

"Saya sangat menyesali kejadian itu. Kasus ini karena kesalahan individu. Saya berharap semua yang terkena dampak tidak mengalami efek samping yang serius," kata Bupati Stefan Kerth.

Upaya vaksinasi Uni Eropa dimulai pada akhir pekan, dengan petugas kesehatan dan penduduk panti jompo menjadi yang pertama mendapatkan suntikan dari Pfizer.

Di Italia, beberapa politikus mengeluh bahwa Jerman - negara anggota Uni Eropa terbesar dan rumah bagi BioNTech - mungkin mendapatkan lebih dari yang seharusnya.

Uni Eropa akan menerima 12,5 juta dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer sebelum Tahun Baru, dengan distribusi 200 juta dosis di 27 negara anggotanya akan selesai pada September mendatang.

Juru bicara Pfizer menolak berkomentar tentang jadwal tertentu atau apakah jadwal yang ditunjukkan oleh Komisi menunjukkan penundaan.

"Jadwal kami aspiratif dan dapat berubah berdasarkan kapasitas dan jadwal produksi," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kendala Proses Vaksinasi

Vaksin COVID-19 Pfizer Inc and BioNTech dipotret di Rumah Sakit Anak Rady, San Diego, California, Amerika Serikat, 15 Desember 2020. Vaksin COVID-19 buatan Pfizer telah mendapat otorisasi darurat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan Meksiko. (ARIANA DREHSLER/AFP)

Gangguan awal menyoroti tantangan dalam meluncurkan vaksin, sementara regulator mempertimbangkan untuk menyetujui vaksin lain, termasuk dari Moderna dan AstraZeneca, yang lebih mudah untuk diangkut dan disimpan.

Suntikan vaksin Pfizer di Amerika Serikat pun berjalan lambat, target pemerintah untuk 20 juta vaksinasi bulan ini diragukan.

Selain menjadi vaksin COVID-19 pertama yang dikirim ke seluruh Uni Eropa, vaksin Pfizer sangat sulit untuk ditangani.

Untuk penyimpanan jangka panjang, perlu dibekukan dalam suhu sekitar minus 70 derajat Celcius.

Dapat dicairkan selama beberapa hari sebelum digunakan, tetapi tetap harus disimpan dalam suhu antara 2 derajat Celcius dan 8 derajat Celcius.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya