Berawal dari Tanaman Herbal, Ini Fakta Unik Buket Bunga Pengantin

Berawal dari karangan herbal, berikut adalah fakta unik mengenai buket bunga pada pengantin.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Mei 2020, 21:17 WIB
Gigi Hadid berjalan di runway mengenakan gaun rumah mode Moschino untuk koleksi SS19 selama gelaran fashion week di Milan, Italia, Kamis (20/9). Gigi tampil dalam balutan gaun pengantin berpotongan pendek dengan desain menggelembung. (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta- Buket bunga pengantin telah menjadi hal umum dalam setiap acara pernikahan. Bahkan, kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kemeriahan resepsi pernikahan.

Faktanya, buket bunga pengantin pada awalnya tidak berisi banyak bunga. Sebagian besar justru terdiri dari tanaman herbal.

Orang-orang Romawi kuno adalah orang-orang pertama yang mengadopsi praktik mengiringi pengantin perempuan mereka dengan karangan tanaman herbal, yang melambangkan hal-hal seperti kesetiaan dan kesuburan, menurut Reader's Digest. 

Afrodisiak terkenal pada saat itu, yaitu Dill (adas), sangat umum dalam karangan bunga, dan juga sering digunakan pada resepsi pernikahan, untuk membantu mempelai perempuan dan laki-laki mempersiapkan diri menyelesaikan prosesi ikatan mereka.

Selain itu, bawang putih, yang dianggap dapat melindungi pengantin perempuan dari nasib buruk atau roh jahat, kadang-kadang juga digunakan dalam buket bunga pada saat itu, seperti dikutip dari Mental Floss, Senin (25/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jenis Bunga Populer Abad ke-16 di Inggris

Gigi Hadid berjalan di runway mengenakan gaun rumah mode Moschino untuk koleksi SS19 selama gelaran fashion week di Milan, Italia, Kamis (20/9). Dilengkapi dengan veil berbahan tulle, Gigi Hadid berjalan menggenggam buket bunga. (AFP/Marco BERTORELLO)

Jenis bunga marigold sangat populer di Inggris pada abad ke-16 dan berperan sebagai simbol kesetiaan dan cinta tanpa akhir, karena jenis bunga tersebut begitu setia kepada Matahari, menurut laporan Snopes.

Selanjutnya, floriografi (bahasa bunga) menjadi sebuah tren yang lazim selama era Victoria, dimana orang-orang mulai saling mengirim buket bunga yang dirangkai dengan hati-hati dengan makna tertentu.

Tanaman pennyroyal berarti "Anda harus pergi," menurut Atlas Obscura, sementara buah nanas berarti menyampaikan kepada kekasih bahwa Anda berpikir ia sempurna.

Saat dunia mengalihkan fokus ke Perang Dunia I, pesan-pesan bunga rahasia tidak lagi populer, tetapi buket bunga pengantin tidak pernah dilupakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya