Melania Trump Tak Terima Anaknya Disebut dalam Proses Pelengseran Presiden AS

Melania Trump kesal karena nama anaknya disebut seorang pakar di proses pemakzulan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Des 2019, 09:03 WIB
Donald Trump memberi hormat kepada pasukan kehormatan saat tiba bersama ibu negara, Melania Trump, di Bandara Stansted di Inggris, 3 Juni 2019. (AP)

Liputan6.com, Washington D.C. - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump kesal karena nama putra tunggalnya ikut diseret-seret dalam upaya pemakzulan Presiden Donald Trump. Nama Barron Trump (13) disebut sebagai bahan ejekan akademisi yang diundang partai oposisi.

Dalam proses dengar pendapat (hearing) di Capitol Hill, Washington, D.C., profesor hukum Pamela Karlan terdengar emosional saat membahas konstitusi dan kewenangan presiden. Saat itulah Karlan menyeret nama Barron Trump saat mengejek Presiden Trump.

"Konstitusi menyebut tidak ada gelar kebangsawanan, jadi meski presiden bisa menamakan anaknnya Barron, ia tidak bisa menjadikannya seorang Baron," ujar Karla di sidang dengar pendapata pemakzulan pada Rabu, 4 Desember 2019.

Baron merupakan salah satu gelar kebangsawanan dari Britania Raya. Hingga kini gelar itu masih ada.

Ucapan Karlan di Capitol Hill mendapat liputan langsung berbagai media, dan Melania Trump pun angkat suara via Twitter dan menyebut Karlan harusnya malu karena ikut membawa nama anak di bawah umur demi tujuan politik.

Selama ini Melania Trump selalu bungkam terkait pemakzulan.

"Anak di bawah umur pantas mendapat privasi dan seharusnya tak diikutkan dalam politik. Pamela Karlan, kamu seharusnya malu atas ujaran publik yang penuh amarah dan jelas-jelas bisa, dan memakai seorang anak untuk melakukannya," kata Melania dalam Twitternya, seperti dikutip Kamis (5/12/2019).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Minta Maaf

Ibu Negara AS Melania Trump saat berkunjung ke situs bersejarah Piramida Giza dekat Kairo, Mesir (6/10). Busana yang dikenakan Melania seperti yang dikenakan Michael Jackson dalam video "Smooth Criminal" tahun 1988. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Pihak Gedung Putih pun sebetulnya sudah sejak 2017 sudah meminta agar media menghormati privasi Barron Trump, karena anak presiden juga berhak untuk tumbuh dewasa di luar sorotan politik.

Karlan, yang merupakan profesor hukum Stanford, akhirnya meminta maaf atas kasus ini. Namun, ia juga menuntut Presiden Donald Trump untuk minta maaf.

"Saya harap presiden juga meminta maaf karena berbagai hal keliru yang ia perbuah, tetapi saya menyesal telah mengatakan hal tersebut (tentang Barron Trump)," ujar Karlan seperti dikutip C-SPAN.

Karlan ter merupakan profesor hukum konstitusi dari Universitas Stanford dan terdaftar sebagai pemilih Partai Demokrat. Ia diundang ke sidang dengar pendapat pemakzulan sebagai saksi ahli bagi Partai Demokrat.

3 dari 3 halaman

Anak Bungsu Presiden

Presiden AS, Donald Trump bersama Ibu Negara Melania Trump dan putra Barron berpartisipasi dalam upacara pengampunan kalkun di Hari Thanksgiving yang ke 70 tahun di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, (21/11). (AP Photo / Manuel Balce Ceneta)

Barron Trump merupakan anak kelima dari Presiden Trump dari pernikahannya dengan Melania Trump. Ia sempat menjadi pusat perhatian kubu anti-Trump sampai akhirnya ia banyak dibela publik karena usianya yang masih muda. 

Chelsea Clinton, putri dari Hillary Clinton, juga sempat angkat suara untuk membela Barron Trump. Pembelaan itu muncul pada 2017 setelah ada artikel yang mengkritik penampilan Barron Trump. Melania Trump pun berterima kasih pada Chelsea atas pembelaan tersebut. 

Barron Trump menetap di Gedung Putih bersama orang tuanya. Ia juga bersekolah di SMP St. Andrew's Epischopal School di Washington, D.C. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya