Kecanduan PUBG, Remaja di India Terserang Stroke di Usia Muda

Remaja ini diketahui memainkan PUBG hingga tak peduli dengan makanan dan minum hingga terserang stroke

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Sep 2019, 17:00 WIB
Banner Infografis Pro-Kontra Bahaya PUBG Mobile. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja 19 tahun di Hyderabad di India terserang stroke di usianya yang masih muda. Diketahui, kondisi itu terjadi usai dia berlebihan main video gim yang sedang populer saat ini, PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).

Dikutip dari Fossbytes pada Rabu (11/9/2019), remaja tersebut awalnya mengeluh tidak bisa menggerakkan kaki dan lengan kanannya pada 26 Agustus lalu.

Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa remaja ini mengalami kondisi medis yang biasa terjadi pada pasien di usia tua. Gumpalan darah terbentuk di otaknya sehingga anggota tubuhnya tidak berfungsi dengan benar dan terkena stroke.

Selain itu, kepada Times of India, dokter juga mengatakan bahwa anak itu mengalami kekurangan berat badan akut, nutrisi yang buruk, hingga dehidrasi. Dia juga terkena stres akibat kompetisi yang terjadi dalam gim tersebut.

"Sejak seluruh fokusnya hanya pada gim, dia mengakui mengonsumsi sangat sedikit makanan dan air, serta kurang tidur," kata Dr. K. Vinod Kumar di Sunshine Hospital. 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Main 10 Jam Sehari

Memainkan PUBG Mobile di Huawei Nova 3i (Foto: screenshot)

Kumar mengatakan bahwa kondisi tersebut membuat penebalan darah vena di otak dan pembentukan gumpalan.

Remaja tersebut dilaporkan bermain PUBG hingga 8 sampai 10 jam sehari tanpa makan dan tidak terhidrasi dengan baik. Dalam sebulan, dia mengalami penurunan berat badan hingga tiga sampai empat kilogram.

Sang ibu mengatakan bahwa dia akan bermain sekitar pukul 9 malam hingga lebih dari jam 3 sampai 4 pagi. Dia hanya berhenti ketika melakukan kerja paruh waktu sebagai tukang koran. Bahkan, saat memasuki masa kuliah dia akan memainkan gim itu kapanpun ada waktu senggang.

"Di desa kami, orang-orang biasanya tidur cepat. Namun saat gelap, dia biasanya bersembunyi di balik selimut sambil bermain," ujar ibu pasien. Padahal, remaja tersebut awalnya adalah pelajar yang pintar.

"Saya harap setelah ini dia menyembuhkan kecanduannya," kata ibunya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya