Kebakaran Hutan di Queensland Diperkirakan Berlanjut Sepanjang Pekan Ini

Kebakaran lahan akibat cuaca panas, kering dan berangin memicu kebakaran lahan hebat yang terus meluas di Queensland dan New South Wales (NSW).

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2019, 10:26 WIB
Kebakaran hutan Australia pada 2016. (AFP)

Liputan6.com, Queensland - Kebakaran lahan akibat cuaca panas, kering dan berangin memicu kebakaran lahan hebat yang terus meluas di Queensland dan New South Wales (NSW). Di Queensland 10 sekolah terpaksa diliburkan karena khawatir kebakaran ini belum akan mereka dalam sepekan mendatang.

Otoritas negara bagian Queensland mencatat hingga Minggu (8/9/2019) sore tercatat ada 57 titik kebakaran yang terjadi di seluruh wilayah mereka. Kebakaran itu tersebar di empat kawasan yaitu di Applethorpe, Stanthorpe dan Peachester yang berstatus siaga dan Binna Burra yang berstatus darurat.

Kebakaran hutan yang terjadi di Binna Burra, Queensland semakin tidak terkendali. Api dilaporkan telah menjalar ke Lembah Numinbah di pedalaman Gold Coast.

Penjabat Komisaris Api Mike Wassing mengatakan kebakaran di Binna Burra masih sulit untuk dikendalikan, jika kondisi cuaca, panas kering dan berangin diperkirakan masih akan berlangsung sampai Rabu 11 September 2019.

"Kondisi yang sangat terpencil, sangat sulit bagi petugas pemadam kebakaran kami, banyak dari daerah-daerah dan rumah yang terbakar di kawasan itu tidak mampu kami jangkau," katanya seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (9/9/2019).

Kebakaran ini juga telah memaksa sekitar 10 sekolah ditutup di beberapa wilayah di Queensland, mayoritas berada di kawasan Granite Belt.

Manajer unit layanan prediksi kebakaran setempat (QFES), Andrew Sturgess, mengatakan kondisi kebakaran seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Queensland.

"Ini adalah peristiwa bersejarah. [Kami] belum pernah melihat kebakaran hebat seperti ini sebelumnya dalam sejarah yang tercatat - cuaca kebakaran tidak pernah separah ini di awal musim semi ini," kata Inspektur Sturgess.

"Jadi ini adalah pertanda, jika bisa dikatakan demikian - peringatan musim kebakaran yang kemungkinan besar akan kita lihat di bagian tenggara Queensland, bagian paling kering di negara bagian itu, tempat sebagian besar populasi kita berada."

Kebakaran hutan di pedalaman Gold Coast menyebabkan kerusakan besar pada penginapan Binna Burra Lodge yang bersejarah.

Akomodasi yang terdaftar sebagai situs warisan bersejarah di Binna Burra ini didirikan oleh para konservasionis pada tahun 1933.

Daerah ini merupakan bagian dari Cagar Hutan Hujan di Timur Australia yang juga terdaftar sebagai Warisan Dunia.

Sementara di New South Wales, pemantauan kebakaran yang dirilis oleh situs Layanan Kebakaran di Pedesaan (RFS) New South Wales (NSW) menunjukan lebih dari 40 titik api tersebar di sejumlah kawasan di negara bagian itu dengan status kebakaran terkendali.

Sementara sebanyak tiga titik api berstatus tidak terkendali tercatat di Long Gully Rd, Shark Creek, dan North of Ebor.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kebakaran Melalap Resor Alam Bersejarah di Queensland

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan di Australia selama musim kemarau, lazim dikenal sebagai fenomena Bushfire (Rob Griffith / AFP PHOTO)

Api melalap kawasan taman wisata Binna Burra Lodge yang bersejarah di pedalaman Gold Coast, Queensland, Australia pada akhir pekan ini.

Bencana karhutla yang lazim disebut sebagai bushfire (harafiah: kebakaran semak) di Australia itu, dilaporkan masih berlangsung pada Minggu 8 September 2019 pagi waktu setempat.

Kobaran api yang ditimbulkan oleh angin kencang menyebabkan kerusakan luas pada lokasi resor, menghancurkan bangunan pondok kayu yang terdaftar sebagai cagar budaya-alam yang telah berdiri sejak tahun 1930-an, demikian seperti dikutip dari ABC Australia, Minggu (8/9/2019).

Rekaman udara menunjukkan kabin kayu dan apartemen Sky Lodge yang baru telah terdampak.

"Tingkat kerusakan di resor Binna Burra cukup ekstrem," kata Walikota Scenic Rim di Gold Coast, Greg Christensen.

"Pondok telah hancur sepenuhnya.

"Mayoritas aset komersial - akomodasi, unit, restoran, dan sebagainya - juga semuanya hancur dan akan ada upaya pemulihan yang signifikan."

Baca selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya