Menteri Rini Sambut Pegawai Generasi Z di BUMN

Kehadiran dan pola pikir para pegawai generasi Z diharapkan menjadi andalan BUMN agar bisa menembus pasar internasional.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Agu 2019, 10:15 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi sambutan dalam IIF 2018 di IMF-WB 2018, Bali, Selasa (9/10). Kerjasama 21 proyek infrastruktur pada 12 BUMN senilai total USD13,6 miliar dengan investor lokal dan asing pada 11 Oktober 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno menyambut para pegawai baru BUMN yang berasal dari generasi Z, yakni generasi yang lahir di penghujung 1990-an. Kehadiran dan pola pikir para pegawai generasi Z diharapkan menjadi andalan BUMN agar bisa menembus pasar internasional.

Rini berkaca dari pengalamannya dengan anaknya yang juga generasi Z. Ia melihat generasi Z lebih lihai dalam beradaptasi di dunia teknologi serta memiliki cara berpikir yang cepat untuk membantu senior mereka di BUMN.

 

"Generasi Z cara berpikirannya jauh lebih cepat, harus pede, berani, kreatif, inovatif. Dorong bapak-bapak yang di atas supaya mikirnya lebih cepat jadi BUMN bisa mengejar ketinggalan di berbagai bidang di kancah global," ujar Menteri Rini dalam sambutannya, Jumat (23/8/2019) di Gedung Kementerian BUMN.

Dalam 10 tahun mendatang, Rini menargetkan ada perusahaan BUMN yang masuk top 10 dan top 100 perusahaan terbesar di dunia. Pada daftar Forbes tahun ini, ada empat BUMN yang masuk daftar perusahaan terbesar di dunia. Posisi tertinggi dipegang oleh BRI di peringkat 363.

Rini menyebut program rekrutmen yang dilaksankan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) didukung oleh Presiden Joko Widodo agar meningkatkan sinergi BUMN.

Pada perekrutan FHCI yang pertama ini, ada 3.310 peserta yang lolos dari 11 ribu lowongan yang tersedia. 2.937 peserta berasal dari formasi reguler, 177 penyandang disabilitas, dan 196 putra-putri timur. 56 persen yang lolos adalah laki-laki.

"Kita butuh pemikiran generasi Z agar kita unggul ke depan, dan kita bisa loncat katak untuk membangun BUMN ke depan. Semoga dapat terus dilanjutkan dan akan lebih banyak lagi jumlahnya," ucap Rini yang berharap bisa menerima 50 ribu peserta di masa yang akan datang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menteri Rini Minta 100 BUMN Shop Hadir di Sukabumi

Menteri BUMN Rini Soemarno memberi paparan saat konferensi pers pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10). Acara ini diinisiasi BI, Kementerian BUMN, Kemenkeu, dan OJK serta diorganisir oleh Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali bersinergi memperluas jaringan layanan BUMN Shop untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. Perluasan ini salah satunya dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat.

Selain menjual produk-produk barang dan jasa yang dihasilkan BUMN, BUMN Shop juga menjual produk-produk UMKM karya masyarakat sekitar.

Keberadaan BUMN Shop nantinya juga akan meningkatkan layanan inklusi keuangan di masyarakat desa melalui berbagai layanan transaksi keuangan.

Menteri BUMN, Rini M. Soemarno menargetkan akan ada 100 BUMN Shop di Kabupaten Sukabumi. Saat ini 49 BUMN Shop telah hadir untuk memenuhi kebutuhan warga di desa-desa di Sukabumi.

"Saya ke sini mengecek langsung dan memastikan yang sudah kita bangun berjalan baik. Ke depan kami akan mengevaluasi skala ukurannya sehingga bisa juga menampung UKM lokal," ungkap Menteri Rini di sela sela kunjungannya, Selasa (22/7/2019).

Ada pun produk-produk BUMN yang dijual di BUMN Shop yaitu layanan penjualan kebutuhan sembako, obat-obatan, BBM dan LPG, kebutuhan pulsa, pupuk dan lain lain. 

Selain menjual kebutuhan sehari-hari, di BUMN Shop juga terdapat Pertashop yaitu layanan Pertamina yang memberikan akses energi bagi masyarakat di perdesaan terutama daerah terpencil dengan menyediakan One Stop Pertamina Product yaitu BBM, LPG dan Pelumas. 

Sekitar 22 Pertashop kini telah beroperasi di Sukabumi dan ditargetkan bertambah hingga 30 Pertashop.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya