Sumber Mata Air Jadi Media Penularan Hepatitis A, Ini Cara Pemda Pacitan Menanganinya

Sumber mata air menjadi media penularan hepatitis A, begini upaya pemda Pacitan menanganinya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Jul 2019, 16:00 WIB
Ada upaya pemda Pacitan menangani sumber mata air yang menjadi media penularan hepatitis A. (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Pacitan - Sumber mata air diduga menjadi media penularan hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur. Beberapa ditemukan di Kecamatan Sudimoro, Pacitan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono, sumber-sumber mata air yang ditemukan dalam kategori tercemar, di antaranya mengandung bakteri e-Coli.

Padahal, sumber mata air itu digunakan masyarakat secara bersama-sama sebagai air bersih untuk minum sehari-hari.

"Iya, ada beberapa sumber mata air tercemar, yang biasa digunakan masyarakat. Ditemukan (sumber mata air) itu di Kecamatan Sudimoro," kata Eko saat dihubungi Health Liputan6.com, ditulis Selasa (2/7/2019).

Untuk menangani sekaligus memulihkan sumber mata air yang tercemar tersebut, pemerintah Kabupaten Pacitan memberikan kaporit. Kaporit digunakan sebagai zat yang membunuh patogen-patogen berbahaya dalam air.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jeda Waktu

Jeda waktu menggunakan kembali sumber mata air. (iStockphoto)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu juga menyampaikan, sumber mata air yang digunakan bersama-sama di satu desa/kota dapat menjadi media penularan virus hepatitis A. Apalagi sumber mata air tersebut tercemar.

Dalam upaya pemberian kaporit pada sumber mata air, masyarakat harus menunggu dengan sabar selama dua hari. Ada jeda waktu selang dua hari agar kaporit bekerja maksimal.

"Penanganan sumber mata air menggunakan kaporit. Untuk bisa digunakan kembali (sumber mata air) harus menunggu 2-3 hari," Eko menambahkan.

Meski sumber mata air sudah diberikan kaporit, proses memasak air juga harus tepat. Air perlu dimasak sampai mendidih agar bakteri berbahaya hilang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya