Arab Saudi Cabut Kewarganegaraan Putra Osama, Hamza bin Laden

Arab Saudi mencabut kewarganegaraan Hamza bin Laden, yang disinyalir pimpinan Al Qaeda saat ini. Hal itu senada dengan sikap AS yang tengah memburunya.

oleh Siti Khotimah diperbarui 02 Mar 2019, 14:01 WIB
Sejumlah agen intelijen Barat semakin berfokus pada keberadaan Hamza bin Laden, salah satu anak laki-laki pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden. (Foto: AP)

Liputan6.com, Riyadh - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa negaranya telah mencabut status kewarganegaraan bagi putra Osama bin Laden, Hamza. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah pada Jumat, 1 Maret 2019.

Menurut pernyataan dalam media yang dimaksud, Arab Saudi telah berkeputusan untuk mencabut kewarganegaraan pada November tahun lalu. Keputusan sesuai dengan perintah kerajaan.

Sikap Arab Saudi seolah senada dengan pengumuman pemerintah AS yang akan memberikan uang sebesar US$ 1 juta, atau sekira Rp 14,1 miliar, bagi siapapun yang memiliki informasi terkait Hamza bin Laden.

Selain membahayakan AS dan sekutu di Barat, menurut laporan terbaru Hamza juga berpotensi mengancam dan menargetkan Arab Saudi, dikutip dari media Al Jazeera pada Sabtu (1/3/2019).

Ia hendak membujuk suku-suku di Saudi untuk bersatu dengan cabang al-Qaeda di Yaman; untuk selanjutnya menghendaki perang dengan Negeri Minyak itu.

Keberadaan Hamza bin Laden hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, begitu pula terkait informasi kewarganegaraan apa yang ia tengah miliki saat ini.

 

Simak pula video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Diduga di Perbatasan Pakistan-Afghanistan

Potret Osama bin Laden pada 1998 (AP Photo/Mazhar Ali Khan, File)

Menurut Asisten Sekretaris untuk keamanan Diplomatik AS, Michael Evanoff, saat ini Hamza diprediksi tengah berada di perbatasan Pakistan-Afghanistan

"Kami percaya dia kemungkinan berada di perbatasan Afghanistan-Pakistan dan akan menyeberang ke Iran. Namun dia dapat berada di mana saja, Asia Selatan atau Tengah," kata Evanoff.

Selain itu, Iran juga berpotensi menjadi tempat tinggal Hamza. Mengingat, ia dipercaya telah menghabiskan cukup banyak waktu bersama ibunya di sana, termasuk melangsungkan pernikahannya dengan putri Mohammed Atta --pembajak salah satu dari empat pesawat komersil yang digunakan pada serangan 9 September 2001.

Sedangkan sumber lain mengatakan bahwa Hamza dapat pula tengah hidup di Suriah.

Keberadaan Hamza bin Laden pertama terungkap pascaditemukan surat dari Osama bin Laden di Kota Abbottabad, tempat ia dieksekusi. Surat itu ditujukan untuk putra kesayangannya bernama "Hamza". Osama ingin sang penerima surat menggantikan dirinya sebagai pemimpin al-Qaeda.

Saat ini, Hamza adalah pemimpin kunci kelompok al-Qaeda pasca-dibunuhnya Osama bin Laden pada 2011 oleh pasukan khusus AS. "Hukuman" tersebut diberikan setelah diketahui bahwa ia bertanggung jawab terhadap serangan 11 September (disebut pula peristiwa 9/11) 2001. Serangan itu menargetkan menara World Trade Center di New York, dengan 3.000 orang dinyatakan tewas sebagai korban.

Dalam sebuah poster yang diunggah pada laman Twitter Rewards for Justice, AS mengatakan bahwa Hamza telah menyebarkan propaganda dalam bentuk suara dan video di internet, sebagaimana dikutip dari BBC News.

Dalam pesan tersebut ia memerintahkan para pengikut untuk melancarkan serangan terhadap AS serta negara sekutu di Barat. Atas tindakan yang mengancam keamanan banyak negara, AS menyebut Hamza sebagai teroris global sejak dua tahun lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya