KPU Sleman Targetkan Partisipasi Pemilih Pemilu 2019 Meningkat

Pada ajang pesta demokrasi 2019 ini, KPU Kabupaten Sleman menargetkan tingkat partisipasi masyarakat lebih tinggi dari 2014.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2019, 09:38 WIB
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

 

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019 meningkat.

"Partisipasi masyarakat Sleman Pemilu 2014 mencapai 81 persen, angka ini lebih tinggi dari partisipasi nasional yang hanya mencapai angka 75 persen," kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi di Sleman, Minggu (27/1/2019).

Menurut dia, pada ajang pesta demokrasi 2019 ini, KPU Kabupaten Sleman menargetkan tingkat partisipasi masyarakat lebih tinggi dari 2014.

"Terutama di daerah yang termasuk dalam wilayah perkotaan, kami harapkan partisipasi masyarakat dapat meningkat dibanding pemilu sebelumnya," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, wilayah perkotaan seperti Kecamatan Depok pada Pemilu 2014 tingkat partisipasi masyarakat paling rendah.

"Pada Pemilu 2014 partisipasi masyarakat di Kecamatan Depok hanya 73 persen, lebih rendah dari nasional," katanya.

Trapsi mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan Depok menjadi kecamatan dengan tingkat partisipasi rendah.

"Mobilitas penduduk yang sangat tinggi, contohnya. Sehingga ketika waktu pemilihan, masyarakat justru ada aktivitas lain," katanya.

Ia mengatakan, selain secara sosiologis dan tingkat kepatuhan masyarakat perkotaan rendah, faktor ketidakpercayaan terhadap calon pemimpin di Pemilu 2019 juga menjadi penyebab lainnya.

"Masyarakat kota cenderung lebih rasional, termasuk dalam memberikan suara pada pemilu," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya