Keluarga Pertanyakan Kasus Peluru Nyasar

Ratusan takmir Masjid Agung Sumenep beserta keluarga Ahmad Ridwan mempertanyakan kelanjutan kasus peluru nyasar yang menewaskan Wakil Ketua DPC Golkar Sumenep itu. Massa menganggap penanganan kasus ini tak maksimal.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2011, 23:51 WIB
Liputan6.com, Sumenep: Ratusan takmir Masjid Agung Sumenep beserta keluarga berdemostrasi ke Markas Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (14/12). Massa mempertanyakan kelanjutan kasus peluru nyasar yang menewaskan Ahmad Ridwan, Wakil Ketua DPC Golkar Sumenep. Mereka menganggap penanganan kasus peluru nyasar tersebut tak maksimal.

Mereka juga meragukan laporan yang menyebutkan korban tewas terkena peluru nyasar saat keluar dari Masjid Agung Sumenep. Saat itu dilaporkan anggota reskrim Polres Sumenep Brigadir Irwanto tengah mengejar tersangka pencurian kendaraan bermotor.

Menurut keluarga, peluru nyasar berasal dari arah samping. Namun, luka tembak di kepala korban menunjukkan dari atas dan menembus ke tengkuk.

Setibanya di Kantor Polres Sumenep, massa berupaya masuk. Namun setelah bernegosiasi, massa setuju hanya beberapa perwakilan saja yang diizinkan masuk. Di sini massa kembali menunjukkan arah asal tembakan yang disebut-sebut dari samping.

Kapolres Sumenep AKBP Dirin mengatakan, pihaknya bisa memahami keberatan warga. Saat ini, kasus peluru nyasar yang dilakukan  anggota reskrim polres sumenep tengah bergulir di Pengadilan Negeri Sidoarjo, Jawa Timur.(APY/BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya