Piala Dunia 2018: Serang Wasit, Maradona Dapat Kritik FIFA

Federasi sepak bola dunia (FIFA) bereaksi keras atas pernyataan Diego Maradona kepada wasit Mark Geiger yang memimpin pertandingan Inggris vs Kolombia di Piala Dunia 2018.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 05 Jul 2018, 12:00 WIB
Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona (tengah). (AFP/Giuseppe Cacace)

Liputan6.com, Moskow - Federasi sepak bola dunia (FIFA) bereaksi keras atas pernyataan Diego Maradona kepada wasit Mark Geiger yang memimpin pertandingan Inggris Vs Kolombia di Piala Dunia 2018. FIFA menyebut pernyataan itu tak pantas diucapkan oleh Maradona.

"FIFA sangat kecewa membaca pernyataan dari pemain yang telah mencetak sejarah dalam permainan ini," tulis FIFA seperti dikutip Sky Sports.

Seperti diketahui, Inggris berhasil menyingkirkan Kolombia pada Babak 16 Besar Piala Dunia 2018, Rabu (4/7/2018) dini hari WIB. Usai bermain imbang 1-1, Inggris melaju ke Babak 8 Besar Piala Dunia 2018 berkat kemenangan 4-3 pada babak adu penalti.

Usai pertandingan, Maradona mengkritik keras kepemimpinan Geiger. Ia bahkan menyebut Kolombia telah dirampok pada pertandingan tersebut.

"Hari ini saya melihat perampokan yang monumental di lapangan. Saya meminta maaf kepada rakyat Kolombia, tetapi para pemain tak layak disalahkan karena kita tidak memilih wasit," ujar Maradona.

 

 

2 dari 3 halaman

Tak Tahu Sepak Bola

Kolombia tersingkir pada Babak 16 Besar lewat adu penalti (AP/Matthias Schrader)

Belum cukup sampai di situ, Maradona bahkan menyebut Geiger tak tahu sepak bola. Ini karena sang wasit berasal dari Amerika Serikat.

"Wasit ini mungkin tahu banyak soal baseball, tetapi dia sama sekali tak tahu sepak bola. Jelas bagi saya, Geiger, seorang Amerika " kata Maradona.

3 dari 3 halaman

Pertama Kali

Di sisi lain, kesuksesan menang adu penalti yang pertama bagi Inggris di Piala Dunia. Sebelumnya, Inggris selalu sial saat pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.

Tercatat, sudah tiga kali Tim Tiga Singa--julukan Inggris--gagal di babak adu penalti. Terakhir, mereka harus tersingkir dari Portugal pada Piala Dunia 2006.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya