Indonesia Hanya Bidik 1 Gelar di Indonesia Open 2018

Alasan PBSI menetapkan satu gelar di Indonesia Open 2018 karena ketatnya peta persaingan yang terjadi saat ini di bulutangkis dunia.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 02 Jul 2018, 17:13 WIB
Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti, memberikan keterangan saat jumpa pers di hotel Sultan, Jakarta, Senin, (2/7/2018). Blibli Indonesia Open 2018 akan berlangsung pada 3-8 Juli 2018 di Istora Senayan, Jakarta. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengatakan tak mematok target muluk-muluk di Indonesia Open 2018. Menurut Susy, PBSI hanya membidik satu gelar pada edisi tahun ini.

Susy mengatakan target itu realistis karena mengacu pada ketatnya persaingan di peta bulutangkis dunia. Susy menilai raihan satu gelar di Indonesia Open 2018 adalah target ideal.

"Target satu gelar ini cukup realistis mengingat turnamen Indonesia Open 2018 ini diikuti 32 pemain top dunia dan tidak ada babak kualifikasi," kata Susy kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/7/2018).

"Tentunya hal ini lebih memacu para atlet agar lebih kuat berjuang meraih prestasi, tetap bersemangat dan lebih giat berlatih untuk menjadi juara dan membanggakan Indonesia," ucap Susy.

Indonesia Open 2018 diikuti sebanyak 256 pebulutangkis dunia. Tahun ini, Indonesia Open tak lagi tergabung di level Super Series Premier melainkan dalam rangkaian BWF Tour Super 1000 atau setara China Terbuka dan All England.

Peningkatan level Indonesia Open 2018 membuat penambahan hadiah menjadi 1.250 ribu dolar AS atau setara RP 17 miliar. 

Tahun lalu, tim tuan rumah juga hanya meraih satu gelar di [Indonesia Open], melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. 

Sumber: Bola.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya