Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui proyek PLTS di Kemenakretrans. Ia baru tahu kasus suap tersebut dari media.
"Saya dimintai keterangan oleh penyidik KPK soal kasus PLTS atas tersangka Timas Ginting. Dan saya sampaikan di dalam pemeriksaan itu bahwa saya tidak kenal (Timnas Ginting) dan tidak tahu proyek PLTS," kata Anas usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/9).
Pada kesempatan itu, Anas diperiksa penyidik KPK lebih dari tiga jam. Pria berkacamata ini bersyukur telah memberikan keterangan yang diperlukan penyidik pada kasus yang sedang ditangani.
"Alhamdulillah saya sudah ikut membantu kelancaran tugas penyidik. Itu bagian dari kewajiban saya sebagai warga negara dan dengan senang hati saya memenuhi panggilan memberikan keterangan itu," kata dia.
Seperti diketahui, kasus ini diduga merugikan negar sebesar Rp 8,9 miliar. Istri M Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, telah ditetapkan sebagai tersangka. Neneng saat ini tengah diburu di 188 negara oleh Interpol.
Selain Neneng, Timas Ginting yang merupakan pejabat pembuat komitmen di Ditjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) juga ikut menjadi tersangka.(MEL)
"Saya dimintai keterangan oleh penyidik KPK soal kasus PLTS atas tersangka Timas Ginting. Dan saya sampaikan di dalam pemeriksaan itu bahwa saya tidak kenal (Timnas Ginting) dan tidak tahu proyek PLTS," kata Anas usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/9).
Pada kesempatan itu, Anas diperiksa penyidik KPK lebih dari tiga jam. Pria berkacamata ini bersyukur telah memberikan keterangan yang diperlukan penyidik pada kasus yang sedang ditangani.
"Alhamdulillah saya sudah ikut membantu kelancaran tugas penyidik. Itu bagian dari kewajiban saya sebagai warga negara dan dengan senang hati saya memenuhi panggilan memberikan keterangan itu," kata dia.
Seperti diketahui, kasus ini diduga merugikan negar sebesar Rp 8,9 miliar. Istri M Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, telah ditetapkan sebagai tersangka. Neneng saat ini tengah diburu di 188 negara oleh Interpol.
Selain Neneng, Timas Ginting yang merupakan pejabat pembuat komitmen di Ditjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) juga ikut menjadi tersangka.(MEL)
