Sekjen PDIP: Kebudayaan Indonesia Luar Biasa, Jangan Dirusak

Sekjen PDIP mengomentari kemenangan paduan suara anak The Resonanz Children’s Choir memenangi European Grand Prix (EGP) for Choral Singing di Maribor, Slovenia.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 10:02 WIB
Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah partai angkatan ke-6 di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (28/1). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku bangga dengan prestasi paduan suara anak The Resonanz Children’s Choir yang memenangi European Grand Prix (EGP) for Choral Singing di Maribor, Slovenia, pada 21 April 2018. Sebuah lomba bergengsi yang telah berlangsung selama 30 tahun.

"Paduan suara tersebut sangat bergengsi dan tersulit di dunia. Anak-anak Indonesia dalam balutan kebudayaan Indonesia, mampu bersimfoni dengan indah, mendendangkan lagu janger dengan nada vokal yang begitu kuat, solid, dan jernih, berpadu dengan tampilan busana Bali," ujar Sekjen PDIP Hasto dalam siaran persnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Menurut dia, prestasi anak-anak tersebut harus dilihat sebagai kebangkitan Indonesia di era kepemimpinan Presiden Jokowi. PDIP, lanjut dia, percaya putra-putri bangsa akan terus berprestasi jika semangat Indonesia berdaulat dijalankan dengan bangga.

"Sebab sejatinya, kita bangsa besar dan hebat, hanya perlu disiplin, system building dan mentalitas juara dalam semangat kerja sama tim," kata Hasto.

 

2 dari 2 halaman

Membuka Mata

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tiba di kantor The Wahid Institude, Jalan Taman Amir Hamzah No 8 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2). Hasto terlihat mengenakan kemeja hitam berlogo PDIP. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dia mengatakan, prestasi anak-anak ini dapat membuka mata masyarakat, kebudayaan dan peradaban Indonesia jangan sampai dirusak. Baik oleh bangsa sendiri maupun bangsa lain.

"Prestasi anak-anak Indonesia tersebut harus membuka mata kita, kebudayaan dan peradaban Indonesia itu luar biasa, dan jangan dirusak oleh penyeragaman budaya, apalagi budaya impor. Prestasi ini pun melengkapi juara ganda All England 2018, dan prestasi lainnya di bidang pertahanan seperti kemampuan putra-putri bangsa yang mampu menghasilkan Pesawat N219, Panser Anoa, Tank Kaplan, serta sederet prestasi hasil riset dan perekayasa anak negeri seperti benih unggul Inpari-42, Nila Larasati, Nila Gesit, dll," ucap Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya