Cuaca Yogya Kini Terasa Panas, Berikut Penjelasan BMKG

Suhu udara Yogyakarta belakangan ini tercatat rata-rata 30 sampai 32 derajat Celsius pada siang hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2018, 13:49 WIB
Suasana yang terlihat lenggang di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Selasa (31/10). Selain terlihat lebih luas, hari bebas PKL ini juga memberi kenyamanan lebih pada pengunjung. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan cuaca Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan ini panas pada siang hari. Pasalnya, posisi Matahari sedang berada di selatan garis ekuator.

"Suhu udara yang beberapa hari ini dirasakan cukup panas di siang hari karena posisi Matahari saat ini berada selatan ekuator, tepatnya di kisaran Pulau Jawa," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Djoko Budiono, Rabu (28/2/2018), dilansir Antara.

Djoko menjelaskan, cuaca panas atau suhu udara Yogyakarta yang tercatat rata-rata 30 sampai 32 derajat Celsius juga memberikan kontribusi bagi pembentukan awan hujan.

"Sehingga setelah dirasa panas selanjutnya akan terjadi hujan," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Potensi Hujan

Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Djoko menjelaskan pula, hujan ringan berpotensi turun di bagian utara dan tengah Yogyakarta. Terutama, pada siang hingga sore hari.

Sementara, hujan sedang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Sleman (Turi, Pakem, dan Cangkringan), Kabupaten Kulonprogo (Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, dan Kokap), dan Kabupaten Gunungkidul (Wonosari, Paliyan, dan Semanu).

Djoko mengatakan pula, secara umum Februari hingga Maret masih dalam periode musim hujan. Adapun fase pancaroba diperkirakan terjadi pada April.

"Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kewaspadaan terjadinya hujan yang disertai petir dan angin, serta selalu menjaga kesehatan karena perubahan cuaca yang cukup signifikan," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya