Donald Trump: Guru Bersenjata Api Bisa Hentikan Penembakan Sekolah

Menurut Donald Trump, staf sekolah, termasuk guru yang dilengkapi senjata, dapat menghentikan serangan dengan cepat.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Feb 2018, 09:36 WIB
Donald Trump berbicara dalam sesi dengar dengan siswa, guru, dan keluarga korban penembakan sekolah Florida di Gedung Putih (21/2). (AP Photo/Carolyn Kaster)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, guru yang dilengkapi dengan senjata dapat mencegah jatuhnya korban penembakan sekolah, seperti yang terjadi pada pekan lalu di Florida. Saat itu 17 orang menjadi korban.

Menurut dia, staf sekolah, termasuk guru yang dilengkapi senjata, dapat menghentikan serangan dengan cepat.

Presiden Donald Trump pun mendukung seruan untuk meningkatkan pemeriksaan latar belakang pembeli senjata api.

"Kami akan melakukan pemeriksaan latar belakang dengan ketat, menitikberatkan pada kesehatan jiwanya," ujar Trump kepada para siswa dari Marjory Stoneman Douglas High School, tempat terjadi penembakan pada 14 Februari lalu.

Dikutip dari BBC, Kamis (22/2/2018), Trump memberikan pernyataan itu di depan 40 siswa, guru, dan keluarga korban penembakan Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida.

Andrew Pollack, yang anaknya tewas dalam penembakan tersebut, mencurahkan amarahnya dalam pertemuan dengan Donald Trump tersebut.

"Kami di sini karena anak perempuanku tidak punya suara," ujar Pollack.

"Ia dibunuh pekan lalu dan ia diambil dari kami--ditembak sembilan kali di lantai tiga. Kita, sebagai negara gagal melindungi anak-anak kita."

"Aku marah!" ucap dia.

 

2 dari 3 halaman

Unjuk Rasa Menentang Izin Pembelian Senjata

Anna Hurley (15) bersama dengan pengunjuk rasa lainnya berbaring di jalan depan Gedung Putih, Washington, Senin (19/2). Aksi mereka merupakan simbol dari para korban tewas penembakan sekolah di Florida pekan lalu. (AP Photo/Evan Vucci)

Sementara itu para korban selamat penembakan mengusulkan agar pejabat pembuat hukum Florida mengetatkan penjualan senjata, bukan mempersenjatai guru seperti yang diusulkan Trump.

Sejumlah siswa pun menggelar unjuk rasa sambil meneriakkan "lindungi anak-anak kita" dan membawa spanduk dengan kata-kata "tidak pernah lagi".

Itu merupakan demonstrasi gerakan anti-senjata pertama yang dipimpin anak-anak muda sejak penembakan tejadi di Parkland pada pekan lalu.

Beberapa anggota legislatif Florida mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk menaikkan usia minimum untuk memebli senapan serbu, yakni dari 18 tahun menjadi 21 tahun.

Namun, mereka menolak seruan untuk melarang senjata tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Donald Trump Desak Larangan Modifikasi Senjata Api

Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat menghadiri National Prayer Breakfast di sebuah hotel di Washington DC (8/2). Dalam pidatonya Trump mengatakan bahwa iman adalah "pusat kehidupan dan kebebasan Amerika." (AFP Photo/Mandel Ngan)

Presiden Donald Trump disebut telah menandatangani perintah larangan menggunakan modifikasi bump stock, yakni kelengkapan senjata api yang bisa mengonversi fungsi senapan semi-otomatis menjadi layaknya senapan otomatis.

Trump memerintahkan Departemen Kehakiman untuk menyusun aturan yang melarang jual-beli bump stock.

Rencana tersebut dilakukan menyusul tragedi penembakan maut oleh remaja 19 tahun di sebuah SMA di negara bagian Florida, yang menewaskan 17 orang.

"Kami harus berbuat lebih banyak dan lebih preventif untuk melindungi keselamatan anak-anak kita," ujar Trump di hadapan media.

Pada akhir pekan lalu, Donald Trump diketahui mendukung sebuah rancangan undang-undang (RUU) bipartisan, yang disusun untuk memperbaiki metode pemeriksaan sebelum transaksi pembelian senjata api.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya