Polisi Tembaki Demonstran Cegah ke Istana

Aksi unjuk rasa ratusan demonstran, yang menuntut segera diakhirinya aturan lama dari Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, berujung kerusuhan dan banyak di antaranya dalam kondisi kritis akibat tertembak polisi.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Apr 2011, 11:14 WIB
Liputan6.com, Sanaa: Aksi unjuk rasa ratusan demonstran, yang menuntut segera diakhirinya aturan lama dari Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, kembali berujung kerusuhan dan banyak di antaranya menderita luka tembak, demikian laporan laman Xinhua, Ahad (10/4).

Menurut dokter dan para saksi, aksi bentrokan terbaru ini terjadi ketika polisi menyerang para demonstran dengan menggunakan peluru dan gas air mata untuk mencegah mereka yang berjalan menuju ke arah Istana Presiden di ibukota Sanaa, Sabtu (9/4) malam. Para korban luka juga sudah dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat, banyak di antaranya dalam kondisi kritis.

Saksi mata juga mengatakan sejumlah polisi berada di atas atap untuk menembaki para demonstran dengan peluru dan bom gas air mata. Sementara, kendaraan berat polisi menembakan meriam air ke arah demonstran di persimpangan Kintaki dekat Sanaa University. Beberapa pendukung pemerintah berpakaian preman juga menyelinap ke dalam kumpulan ratusan demonstran dan ikut menyerang mereka dengan tongkat dan batu. (Vin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya