Tradisi Unik Adu Teriak "Amin"

Kata amin lazimnya diucapkan setiap kali akan mengakhiri sebuah doa. Tapi uniknya warga Imogiri, Bantul, justru saling adu keras meneriakan kata amin dalam sebuah doa.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jan 2011, 06:16 WIB
Liputan6.com, Bantul: Warga Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Jawa Tengah, menggelar tradisi unik saat menuntut status keistimewaan Yogyakarta, Jumat (7/1). Mereka saling adu keras mengamini doa yang dibacakan sesepuh desa. Saking kerasnya kata "amin" yang diteriakkan, doa sesepuh desa bahkan nyaris tak terdengar. Doa yang umumnya berlangsung khidmatpun terkesan jauh dari khusuk.

Tradisi adu keras mengamini doa ini selalu dilakukan warga setiap mempunyai hajat atau keinginan. Seperti kali ini mereka memohon agar raja mereka Sri Sultan Hamengkubuwono ditetapkan sebagai gubernur.

Sebelum menggelar doa bersama warga mengarak gunungan yang berisi berbagai macam hasil bumi masyarakat. Dalam kirab ini di posisi paling depan seorang cucuk lampah menyapu jalan yang akan dilewati. Ini sebagai simbol upaya membersihan segala rintangan yang akan menghalangi tuntutan warga. Usai menggelar doa, gunungan dalam hajatan ini langsung diperebutkan oleh warga.(IAN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya