Potong Tumpeng Saat Ultah, SBY Doakan Jokowi

Perayaan HUT ke-16 Partai Demokrat bertepatan dengan ulang tahun Ketua Umum Partai Demokrat SBY.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Sep 2017, 12:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbincang santai dan minum teh bareng di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3). Pertemuan ini atas permintaan yang diajukan SBY. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan HUT ke-16 Partai Demokrat bertepatan dengan ulang tahun Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke-68. Perayaan tersebut diselenggarakan di rumah SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017).

Saat pemotongan tumpeng, SBY mengatakan potongan pertama diberikan kepada organisasinya yang diwakilkan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

"Partai Demokrat berjuang untuk rakyat dan membantu negara, pemerintah dan agar Pak Jokowi sukses menjalankan pemerintahannya," ucap SBY.

Pemotongan kedua, kata dia dipersembahkan untuk keluarga yang diwakili oleh istrinya, Ani Yudhoyono. SBY mengatakan, istrinya telah setia menemaninya hingga saat ini.

"Potongan ini saya persembahkan untuk yang pendamping setia saya," jelas SBY.

SBY mendapatkan kejutan kue ulang tahun berlambangkan angka 16 dengan warna seperti bendera Partai Demokrat. Kue yang berukuran 50x50 sentimeter itu juga berhiaskan boneka mirip SBY dan istrinya Ani Yudhoyono dengan mengenakan pakaian biru khas Partai Demokrat.

Usai pemotongan tumpeng, dilanjutkan pemotongan kue yang didampingi kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono beserta istri dan anaknya langsung memasuki kediamannya.

SBY kemudian ditemani istri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan bernyanyi bersama para tamu undangan.

SBY menyanyikan empat lagu dari group band legendaris Indonesia, Koes Plus. Masing-masing lagu itu berjudul Manis dan Sayang, Bujangan, Bus Sekolah dan Desember.

"Kalau lagi enggak punya uang, kempes inget lagu ini, bujangan," ucap SBY.

Tepuk tangan dan teriakan tamu undangan meriah saat SBY menyanyikan lagu itu.

2 dari 2 halaman

Mengenang Berdirinya Partai Demokrat

SBY menyebut rumahnya menjadi saksi sejarah perjalanan partai hingga saat ini. Kata dia, hal itu dimulai dari penggagasan dan perkenalan diri kepada masyarakat.

"Dalam perjalanan sejarah partai, tempat ini dijadikan basis perjuangan untuk mencapai cita-cita kita semua lebih baik," kata SBY di Cikeas, Sabtu (9/9/2017).

SBY menjelaskan bertepatan di tahun ketiga, Partai Demokrat mampu masuk menjadi lima besar dalam Pemilihan Umum 2004 dan dirinya terpilih menjadi Presiden Indonesia. Sama halnya saat Pemilu 2009 yang terpilih saat itu SBY kembali menjadi Presiden Republik Indonesia.

SBY melanjutkan, kediamannya juga menjadi saksi saat pihaknya mengakui kekalahan saat Pemilu 2014.

"Di tempat ini pula tahun 2014 dengan lapang dada menerima kekalahan, dengan tulus saya langsung mengucapkan selamat pada pemenang kepada Presiden Jokowi dan Wapres JK," ujarnya.

SBY menegaskan hal itu menggambarkan bahwa politik di Partai Demokrat tidaklah sepi. Untuk kemenangan ataupun kekalahan, kata dia, merupakan suatu hal yang lumrah.

"Ada kalanya kita kalah dan memetik hikmah, sometimes we win, sometimes we learn," kata SBY.

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya