Liputan6.com, Canberra: Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan rencana kunjungan ke Malaysia dan Indonesia. Lawatan itu dijadwalkan setelah dirinya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur yang akan diselenggarakan di Vietnam, akhir bulan ini. Kunjungan tersebut bertujuan mempererat kerja sama bilateral yang telah terjalin baik dengan Malaysia maupun Indonesia.
Seperti dilansir Xinhua, Jumat (22/10), Gillard direncanakan akan tiba di Jakarta pada 1 November mendatang setelah mengunjungi Malaysia untuk pertama kalinya pada 31 Oktober nanti.
Di Malaysia, Gillard akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Kedua kepala pemerintahan itu akan membicarakan perkembangan kerja sama bilateral yang telah terjalin dalam isu ekonomi dan keamanan. Serta, melanjutkan negosiasi mengenai perjanjian perdagangan bebas.
Sedangkan kunjungannya ke Indonesia adalah untuk memenuhi undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemungkinan, keduanya akan membahas cara untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama di bidanng ekonomi dan keamanan.
Dalam sebuah pernyataan, Gillard juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah rekanan penting bagi negaranya. "Kami sering berbagi informasi dan bekerja sama dengan baik untuk mengatasi sejumlah tantangan regional dan global," kata Gillard.(ANS)
Seperti dilansir Xinhua, Jumat (22/10), Gillard direncanakan akan tiba di Jakarta pada 1 November mendatang setelah mengunjungi Malaysia untuk pertama kalinya pada 31 Oktober nanti.
Di Malaysia, Gillard akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Kedua kepala pemerintahan itu akan membicarakan perkembangan kerja sama bilateral yang telah terjalin dalam isu ekonomi dan keamanan. Serta, melanjutkan negosiasi mengenai perjanjian perdagangan bebas.
Sedangkan kunjungannya ke Indonesia adalah untuk memenuhi undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemungkinan, keduanya akan membahas cara untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama di bidanng ekonomi dan keamanan.
Dalam sebuah pernyataan, Gillard juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah rekanan penting bagi negaranya. "Kami sering berbagi informasi dan bekerja sama dengan baik untuk mengatasi sejumlah tantangan regional dan global," kata Gillard.(ANS)
