Pulau Selayar Layak Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

Taman Nasional Takabonerate adalah gugusan terumbu karang tunggal terbesar nomor satu di Indonesia dan ketiga terbesar di dunia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jun 2017, 08:48 WIB
Pantai Baloiya, Kepulauan Selayar (id.wikipedia.org)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) , bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan yang dilakukan oleh Bupati Kepulauan Selayar bersama rombongan pada Maret lalu. 

Asisten Deputi Bidang Jasa Kemaritiman Okto Irianto menjelaskan, Agenda kunjungan Kemenko Maritim KKP dan Kemenpar untuk melihat kemampuan Pulau Selayar untuk menjadi tuan rumah kegiatan Sail Takabonerate 2019 serta melihat potensi dari Pemerintah Kabupaten Selayar untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

“Bupati Selayar meminta tiga hal yang perlu dilakukan di Selayar. Pertama, berminat Sail Takabonerate 2019. Kedua, meminta dukungan pelabuhan perikanan yang perlu ditingkatkan kapasitas dan tipenya, dan ketiga mengenai pengembangan pariwisata di Pulau Selayar,” ujar Okto dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (3/6/2017).

Okto menjelaskan, untuk usulan diadakannya Sail Takabonerate 2019, menurutnya sangat baik, karena Taman Nasional (TN) Takabonerate adalah gugusan terumbu karang tunggal terbesar nomor satu di Indonesia dan ketiga terbesar di dunia, dengan demikian dapat mengenalkan lebih jauh lagi pesona dan keindahan TN di sebelah timur Selayar itu kepada seluruh dunia.

Kemudian untuk dukungan bagi pengembangan kapasitas pelabuhan perikananan, dinilainya juga sangat positif oleh karena beragamnya jenis ikan laut di kawasan ini.

“Pelabuhan perikanan yang ada fasilitasnya dirasa sudah cukup Cuma masalah jarak yang dekat dengan pelabuhan Makassar membuat orang memilih pergi ke Makassar, saya rasa itu hanya factor pembeli saja,” kata dia. 

Sedangkan untuk pengembangan potensi pariwisata, Okto melanjutkan, poin inilah yang sangat potensial untuk ditindak lanjuti secara seksama, karena diketahui Selayar memiliki beberapa hal unik dan menarik yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Diantaranya, ada Wisata Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), yang menyajikan aneka peninggalan berbagai barang langka dan antik seperti Gong Nekara dari Tiongkok peninggalan Dinasti Sung di tahun 600 SM.

Selain ekosistem lautnya yang masih terjaga baik, Selayar pun memiliki wisata bawah laut yang tidak ada di belahan dunia manapun, yaitu adanya “Magic Wall” atau dinding jurang palung laut yang sangat eksotis bagi kalangan penyelam kaliber dunia.

Dengan potensi tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk Selayar dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Apalagi,tambah Okto, Selayar sudah menyiapkan lahan seluas 400 hektare dan sudah berproses dengan koordinasi dari Kemenpar.

Fasilitas akomodasi perlu dipersiapkan, tidak hanya untuk mendukung Sail Takabonerate 2019, melainkan juga untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan ke Selayar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya