Pertalite Mulai Geser Premium di Kalimantan

Masyarakat makin terbiasa pakai BBM kualitas tinggi untuk menjaga performa kendaraannya sehingga mendorong kenaikan penjualan Pertalite.

oleh Abelda RN diperbarui 11 Mei 2017, 16:00 WIB
SPBU Pertamina di Kalimantan

Liputan6.com, Balikpapan - PT Pertamina (Persero) menyatakan konsumsi Pertalite sudah mulai menggeser premium di Kalimantan.

Konsumsi Pertalite terus meningkat dan sebaliknya Premium terus turun pada 2017. "Produk Pertalite sudah mulai menggeser premium di Kalimantan," kata Area Manager Communication & Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova, Kamis (11/5/2017).

Alicia mengatakan, Pertalite merupakan produk BBM non subsidi menjadi andalan Pertamina. BBM jenis ini memiliki spesifikasi oktan RON 90 yang sesuai dengan standar mesin kendaraan bermotor akselerasi tinggi.

Sepanjang 2017, Alicia mencatatkan, konsumsi rata rata Pertalite sudah menembus angka 1,9 juta liter per hari di seluruh kota/kabupaten Kalimantan. Dia menuturkan, konsumsi Pertalite kali ini sudah jauh melampaui tahun sebelumnya yang masih di kisaran 588 liter per hari di Kalimantan. "Jumlahnya sudah jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," ujar dia.

Namun sebaliknya, Alicia mengungkapkan, konsumsi BBM subsidi Premium menurun menjadi 3,9 juta liter per hari di Kalimantan. Padahal, tahun lalu konsumsi-nya bisa menyentuh angka 5,3 juta liter per hari di Kalimantan.

Peningkatan konsumsi Pertalite, menurut Alicia disebabkan masyarakat Kalimantan makin sadar arti penting kualitas BBM guna memacu kinerja mesin kendaraan bermotor. Masyarakat Kalimantan sudah makin terbiasa mempergunakan BBM kualitas tinggi untuk menjaga performa kendaraanya.

"Kalau sudah mencoba produk Pertalite biasanya akan enggan menggunakan premium," ujar dia.

Meski demikian, kesuksesan Pertalite belum diikuti konsumsi produk solar non subsidi Dexlite dan Pertadex di Kalimantan. Pertamina mencatatkan konsumsi solar subsidi masih sebesar 2,6 juta liter per hari di Kalimantan.

Sebaliknya, konsumsi solar non subsidi dexlite berkisar 160 ribu liter per hari sedangkan Pertadex 10 ribu liter per hari di Kalimantan.

"Kami masih yakin produk solar non subsidi akan makin diminati di masa depan, seperti halnya dialami Pertalite dan Pertamax saat ini," ujar Alicia.

Pertamina mulai memperkenalkan produk Pertalite di Kalimantan sejak September 2017 silam. Penjualan Pertalite mencapai 22 ribu liter atau pangsa pasar-nya 7 persen dari pengguna Premium.

Pertamina sudah membuka penjualan di sepuluh SPBU, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Sangata, Tenggarong, dan Muara Badak. Sejak diluncurkan terjadi tren penurunan konsumsi premium hingga 8 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya