Kisah Kakek Meninggal Dunia Usai Gantung Diri Ketiga Kalinya

Kakek itu ditemukan meninggal gantung diri oleh anaknya yang hendak berwudhu.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 26 Apr 2017, 19:30 WIB
Ilustrasi gantung diri.

Liputan6.com, Pemalang - Diduga tak kuasa menahan sakit di bagian perut yang dideritanya sejak dua tahun belakangan, Masjono (79) seorang kakek warga Dusun Kendalduwur, Sidorejo, Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, nekat menggantung dirinya di dekat dapur rumahnya, Selasa pagi, 25 April 2017.

Aksinya itu merupakan percobaan ketiganya. Masjono benar-benar dinyatakan meninggal dunia akibat jeratan kain sarung di lehernya. Ratusan warga berbondong-bondong datang ke rumah duka untuk memastikan berita gantung diri yang menyebar.

Kejadian memilukan itu pertama kali diketahui sang anak, Mukhayat (59) saat hendak mengambil wudu untuk salat subuh. Dengan diantar putrinya Lulu Lutfiyah (34), ia ke belakang untuk mengambil air wudu.

Namun, sang anak menjerit saat menjumpai bapaknya dalam posisi tergantung dengan kain sarung di ruangan dekat dapur rumahnya. Sang bapak meninggal dunia.

"Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Polsek Comal oleh keluarganya pukul 07.00 WIB tadi. Petugas kami langsung menuju lokasi kejadian bersama tim medis dari Puskesmas Purwoharjo yang dipimpin oleh dokter Konita," ucap Kapolsek Comal AKP Utomo.

Dari keterangan petugas yang datang ke lokasi, Masjono menggunakan kain sarung sepanjang 89 centimeter, sedangkan panjang tiang ke tanah sekitar 253 cm dan jarak kaki ke tanah sekitar 29 cm.

"Hasil pemeriksaan dari dokter, korban meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri yang ditandai dengan keluarnya kotoran dari lubang dubur. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," dia menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya