Hati-Hati, Sering Belok Patah Bikin Power Steering Cepat Rusak

Fitur power steering bisa rusa atau tidak berfungsi karena gaya berkendara yang salah. Salah satunya, terlalu sering berbelok dengan 'patah'

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Mar 2017, 14:22 WIB
Honda BR-V melakoni debut globalnya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, salah satu fitur penunjang kenyamanan saat berkendara adalah power steering. Dengan perangkat ini, pengemudi tidak perlu bersusah payah untuk mengarahan laju mobil sesuai keinginan.

Namun, fitur power steering ini bisa rusak atau tidak berfungsi karena gaya berkendara yang salah. Misal terlalu sering berbelok dengan patah.

"Kalau belok terlalu patah, tekanan sistem hidrolik yang menekan sil akan tinggi. Dan hal tersebut akan cepat merusak sistem kerja power steering," jelas Tarno, Mekanik dari Mady Jaya Motor, saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (30/3/2017).

Maka dari itu, Tarno menyarankan saat berbelok jangan terlalu sering patah, karena Jika sudah rusak, maka setir akan susah dikendalikan, serta timbul bunyi saat melintasi jalan rusak atau berlubang.

"Kerusakan power steering juga bisa karena faktor usia pemakaian. Namanya sil power steering dari karet, pasti akan habis juga. Biasanya lima tahun harus ganti," tambah pria yang bengkelnya beralamat di Jalan Radio Dalam Raya, No 99A-B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Untuk merawat power steering, sebenarnya cukup mudah. Paling penting, ganti secara periodik oli power steering. "Biasanya ganti oli, setahun sekali," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya