Emosi Gara-Gara Lamaran Kerja Ditolak Pakai Emoji

Sebuah restoran akhirnya meminta maaf kepada calon karyawan karena mengirimkan pesan penolakan menggunakan emoji.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 11 Feb 2017, 16:33 WIB
Sebuah restoran akhirnya meminta maaf kepada calon karyawan karena mengirimkan pesan penolakan menggunakan emoji. (Sumber BBC)

Liputan6.com, Enderby - Jaringan restoran Miller & Carter di Inggris akhirnya meminta maaf setelah menolak lamaran seorang calon pegawai dengan menggunakan emoji menangis.

Megan Dixon (18) menerima pesan teks "It’s a no" sesaat setelah melakukan wawancara di salah satu cabang restoran yang terletak di Enderby, Leicestershire. Diterjemahkan secara bebas, "It's a no" berarti "Hasilnya, tidak."

Ia kemudian dikirimi lagi, "Just not engaging. And answers we're "like" basic x", lalu disertai dengan emoji menangis.

Namun demikian, seperti dikutip dari BBC pada Sabtu (11/2/2017), pihak restoran mengaku bahwa pelaku wawancara "salah" kirim pesan, karena seharusnya dikirimkan kepada para manajer.

Siswi sekolah menengah itu sedang mencari uang tambahan untuk kuliah dan telah mengirimkan untuk satu dari 50 pekerjaan yang diiklankan.

Katanya kepada Sun, "Di akhir wawancara, saya menanyakan kapan akan mendengar jawaban. Ia mengatakan tidak pernah terlalu lama dan ia memiliki surel saya."

Tapi, Dixon mendapat teks hanya beberapa detik setelah pergi dari wawancara. Katanya, "Saya kaget. Setidaknya ia bisa memberikan saya umpan balik yang selayaknya. Apalagi emoji tertawa itu sangat tidak profesional."

Sebuah restoran akhirnya meminta maaf kepada calon karyawan karena mengirimkan pesan penolakan menggunakan emoji. (Sumber itv.com)

Melalui pernyataan kepada BBC, Miller & Carter mengatakan, "Teks itu dikirim secara salah dan sebenarnya ditujukan kepada para manajer kami, bukan kandidat."

"Namun demikian, kami meminta tim kami selalu bertindak secara profesional dan memberi umpan balik positif melalui surel setelah wawancara."

"Kami menganggap ini sangat serius dan akan menyelidiki untuk memastikan tidak pernah terulang lagi."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya