Liputan6.com, Makassar: Besok mulai diberlakukan kenaikan Tarif Dasar Listrik sebesar 15 persen. Unjuk rasa menolak kebijakan pemerintah menaikkan TDL hanya dianggap sekadar angin lalu. Ancaman pun dilayangkan puluhan mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan. Jika kebijakan benar-benar diterapkan, mereka akan "menguasai" Perusahaan Listrik Negara wilayah Sulsel, Barat, dan Tenggara.
Demikian tuntutan puluhan mahasiswa yang dibacakan di Kantor PLN Wilayah Sulsel, Barat, dan Tenggara, Rabu (30/6). Demonstrasi di sana berlangsung panas. Aparat kepolisian setempat dan mahasiswa ribut. Begitu tiba di Kantor PLN, mahasiswa langsung menerobos barikade polisi yang menjaga kantor.
Keributan tak berlangsung lama. Polisi mengizinkan demonstran berorasi di luar Kantor PLN. Keributan kembali terjadi di jalan saat mahasiswa membakar ban bekas. Mahasiswa dan polisi kembali ribut, saling tendang ban bekas. Massa juga memblokade Jalan Letnan Jenderal Hertasning yang membuat jalanan macet.
Usai membacakan pernyataan sikapnya, puluhan mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.(AIS)
Demikian tuntutan puluhan mahasiswa yang dibacakan di Kantor PLN Wilayah Sulsel, Barat, dan Tenggara, Rabu (30/6). Demonstrasi di sana berlangsung panas. Aparat kepolisian setempat dan mahasiswa ribut. Begitu tiba di Kantor PLN, mahasiswa langsung menerobos barikade polisi yang menjaga kantor.
Keributan tak berlangsung lama. Polisi mengizinkan demonstran berorasi di luar Kantor PLN. Keributan kembali terjadi di jalan saat mahasiswa membakar ban bekas. Mahasiswa dan polisi kembali ribut, saling tendang ban bekas. Massa juga memblokade Jalan Letnan Jenderal Hertasning yang membuat jalanan macet.
Usai membacakan pernyataan sikapnya, puluhan mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.(AIS)