Anies Akan Manfaatkan Aplikasi Qlue untuk Tangkal Teroris

Anies-Sandi akan membuat call center khusus atasi masalah kejahatan, termasuk terorisme.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 26 Des 2016, 08:49 WIB
Sandiaga Uno (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya aksi penangkapan terduga teroris akhir-akhir ini telah menyita perhatian masyarakat. Termasuk penangkapan yang terjadi pada Rabu 21 Desember 2016, di Tangerang Selatan, Banten.

Berbagai solusi dilakukan untuk mengatasi permasalahan terorisme dan mencegahnya agar tidak semakin sering terjadi. Hal ini menjadi perhatian pula bagi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Menurutnya, banyak cara untuk mencegah terorisme di masyarakat, seperti aktif mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak partisipasi warga dan melakukan sosialisasi dalam acara tersebut. Salah satunya acara keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Kegiatan seperti Maulid ini bisa mengenalkan kota kepada warga sekitarnya. Ciri terorisme, sekelompok orang tertutup, tidak bergaul dengan tetangga, punya kerjaan yang tidak tetap, cenderung rumahnya diisi banyak sekali orang, padahal yang dilaporkan hanya dua orang," ujar Sandiaga usai menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu, 25 Desember 2016.

Dengan adanya kegiatan keagamaan di lingkungan perumahan, maka terjadi interaksi yang akan melahirkna kegiatan yang positif.

"Kegiatan Maulid di RT/RW akan membuka tabir siapa tetangga kita. Kegiatan positif akan menghadirkan ekspresi dan partisipasi dari warga. Kalau misalnya ada kegiatan terlarang akan terlihat," ujar Sandiaga.

Sandiaga berjanji, jika nanti Anies dan dirinya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, mereka akan membuat call center khusus atasi masalah kejahatan termasuk terorisme.

"Kita akan buat call center. Kalau susah telepon, ada namanya hot button. Begitu ada kegiatan mencurigakan dan tidak terkonfirmasi, RT/RW bisa pencet hot button. Bukan hanya tanggung jawab RT/RW tapi semua warga bisa mengakses dan melaporkan bahwa ada kegiatan mencurigakan. Khawatir ada kegiatan berkaitan dengan terorisme," jelas Sandiaga.

Ia menjelaskan, call center tersebut juga akan memiliki aplikasi sehingga bisa diunggah. Ia menegaskan, aplikasi tersebut nantinya akan terintegrasi dengan sistem keamanan yang sudah ada di Indonesia.

"Kita integrasikan dengan sistem yang ada sekarang seperti Qlue. Kita re-brand tapi enggak kita ubah. Kita cari sesuatu yang sudah ada dan kita tambahkan," ujar Sandiaga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya