Ketua Kadin: Urus Izin Bertatap Muka, Kemungkinan Korupsi Besar

Apabila pungli terus dibiarkan maka daya saing Indonesia akan terus mengalami penurunan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Okt 2016, 15:38 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Rosan P. Roeslani saat berpidato pada pertemuan dengan MAVCAP (Malaysia Venture Capital Management Berhad) di Jakarta, Selasa (23/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks daya saing di Indonesia turun. Salah satu penyebabnya karena tindak korupsi, termasuk keberadaan pungutan liar (pungli) yang masih marak terjadi di Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, pemerintah harus mengatasi permasalahan terkait pungli ini.

Dia bilang, apabila pungli terus dibiarkan maka daya saing Indonesia akan terus mengalami penurunan.

"Memang korupsi adalah nomor satu kontribusi terbesar mengapa daya saing jadi kendala. Daya saing 37, sekarang rangking 41," kata dia dalam acara Trade, Tourism, and Investment Seminar di Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Dia mengatakan, untuk mengatasi pungli, salah satunya dengan menghindari  tatap langsung dalam proses pengurusan izin. Sebaiknya, proses perizinan dilakukan secara online.

"Jawabannya online, perizinan kenapa nggak bisa dilakukan online. Semakin bertatap, ketemu, kemungkinan korupsi semakin besar," tegas dia.

Dia menuturkan, perubahan izin dengan skema online memang sudah seharusnya dilakukan. Apalagi, pengguna internet di Indonesia semakin besar.

Sayangnya, perizinan online di Indonesia terkendala karena pola pikir masyarakat yang selalu ingin dilayani.

Menurut dia, pola pikir itu harus segera diubah mengingat negara lain telah terbiasa melakukan segala hal secara mandiri.

"Contoh, airport di luar negeri sudah nggak ada orang lagi. Masukin paspor ke mesin keluarlah boarding pass biasa. Di kita pinginnya dilayani," tutup dia.(Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya