Pengakuan Megawati Saat Partai Lain Ributkan Risma dan Ahok

Meski banyak yang berharap Megawati memilih Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta, namun akhirnya dia memilih Ahok.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Okt 2016, 18:17 WIB
Megawati, Rano Karno, Risma, dan Ahok di Blitar

Liputan6.com, Blitar - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri heran dengan sikap partai lain yang justru heboh berharap PDIP mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Pilkada DKI Jakarta ketimbang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Padahal keduanya adalah kader PDIP.

"Kalau anak-anak saya (kader PDIP) itu mengerti tingkah laku saya. Dengan katanya Bu Risma, dengan Pak Ahok, saya biarin saja. Keduanya kan petahana PDIP, tapi kenapa yang ribut partai lain? Saya diamkan saja," ucap Megawati di Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10/2016).

Meski banyak yang berharap Megawati memilih Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta, namun akhirnya pilihannya jatuh ke Ahok. Menurut dia, apa yang diputuskan di Pilkada DKI, sudah sesuai dengan peraturan partai dan undang-undang.

"Waktu itu topik yang beredar kan siapakah dari PDIP yang dicalonkan untuk jadi Gubernur? Hal itu saya sudah laksanakan sesuai peraturan perundangan," tegas Megawati.

Karenanya, lanjut dia, karena sudah memenuhi syarat, Megawati langsung mengantarkan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI.

"Makanya saya ke KPUD. Saya antar sendiri Pak Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal Ahok, dengan Pak Djarot ke KPUD," Megawati memungkas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya