Riot Tuntut Pembuat Cheat League of Legends

Bukan cuma merugikan pengembang gim, cheater juga merusak pengalaman bermain sebuah gim khususnya saat bermain dalam modus multiplayer.

oleh Yuslianson diperbarui 16 Agu 2016, 14:20 WIB
League of Legends

Liputan6.com, Jakarta - Gamer mana sih yang sudi main bareng gamer yang menggunakan cheat? Bukan cuma merugikan pengembang gim, cheater juga merusak pengalaman bermain sebuah gim khususnya saat bermain dalam modus multiplayer.

Oleh karena itu, wajar jika Riot Games berang saat pengembang bernama LeagueSharp membuat piranti lunak cheat untuk gim League of Legends (LOL).

Mengutip informasi dari laman RockPaperShotgun, Selasa (16/8/2016), piranti lunak cheat ini akan menjalankan sebuah script khusus di background saat bermain.

Dengan script ini, cheater akan mendapatkan XP lebih cepat dari pemain normal, mengetahui lokasi lawan, dan memiliki akurasi luar biasa saat bermain League of Legends.

Sejak kabar ini mencuat, Riot selaku pengembang League of Legends, melaporkan pembuat cheat sudah melanggar hak cipta. Riot menduga pembuat cheat tersebut adalah salah satu karyawan Riot.

Riot jelas bukan perusahaan pertama yang "mengejar" pengembang nakal. Sebelumnya, Blizzard juga melakukan hal serupa dengan menuntut cheater, walau memang harus diakui memberantas cheat dan bot untuk selama-lamanya adalah perkara sulit.

(Ysl/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya